ISEF Mengusung Konsep Fesyen Yang Berkelanjutan

14 November 2019 – Sustainable fashion sudah mulai berkembang di berbagai negara, karena ingin mengurangi sampah tekstil yang dihasilkan oleh brand fast fashion. Sampah tekstil merupakan sampah terbesar kedua dari sampah plastik di dunia. Baju – baju yang tidak terbeli akan dibuang oleh toko dan akan membuat limbah sampai ke laut.

ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) yang ke 6 ini menghadirkan Sustainable & Ethical Fashion yang akan  menampilkan karya 78 perancang busana muslim Indonesia melalui pameran business to business (B to B) pada tanggal 13-16 November 2019 di Assembly Hall, JCC dan rangkaian fashion show pada tanggal 14 dan 15 November 2019 di Main Stage Plenary Hall, JCC. Potensi buyer dalam dan luar negeri dihadirkan dalam perhelatan ini untuk dipertemukan dengan para perancang busana muslim Indonesia yang terpilih melalui proses kurasi dan telah dibina untuk mempersiapkan brand dan produk siap ekspor.

sumber: SCARF Media

Digelar selama dua hari, setiap harinya Sustainable & Ethical Fashion ISEF 2019 menghadirkan rangkaian fashion show yang terdiri dari tiga sesi. Pada hari pertama, fashion show sesi pertama menampilkan karya dari “The Purun” berkolaborasi dengan Vivi Zubedi dari IKRA Indonesia, Saffana dengan tema Tennung Madika yang menggunakan tenun dari Sulawesi Selatan, Itang Yunasz dengan tema Nusantara untuk Dunia yang menggunakan songket dari Sumatera Barat, Rosie Rahmadi dengan tema Barasarira yang menggunakan batik dari DKI Jakarta, Tutyadib dengan tema Lagak That yang menggunakan songket dari Aceh, WAD Studio (We A De) by Anti Dewi dengan tema Espoir, Wignyo Rahadi dengan tema Rising Tapis yang menggunakan kain Tapis dari Lampung, Vee House by Alvy Oktrisni dengan tema Three of Life, didukung oleh Batik Sarita Toraja Manik Manik Annie Toraja Gallery, Dian Pelangi dengan tema Beauty In Diversity yang menggunakan songket dari Riau dan Kepulauan  Riau, Irmaintan dengan tema Patirangga yang menggunakan tenun dari Sulawesi Tenggara, Neera Alatas dengan tema Enchanting Mandalika yang menggunakan tenun dari Nusa Tenggara Barat, Defika Hanum dengan tema Rhythm, Irna La Perle Heritage dengan tema Groetuit de Preanger yang didukung oleh Tenun Garut Hendar Jawa Barat.

Baca juga  Menggandeng Jennifer Lopez dan Michael B. Jordan, COACH Rilis Koleksi Baru
sumber: SCARF Media

Wardah Cosmetics turut mendukung ajang Sustainable & Ethical Fashion ISEF 2019 sebagai Official Make Up and Hair Do. “Kami sangat bangga dapat mendukung dan terlibat dalam program Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) kali ini. Kontribusi Wardah pada ISEF tahun ini merupakan wujud komitmen dalam mendukung dan mengembangkan industri mode tanah air. Sebagai brand kosmetik terbesar saat ini, inovasi merupakan prinsip utama kami dan tentunya misi inovasi ini juga sejalan dengan gelaran rangkaian program ISEF yang menampilkan karya-karya mode desainer Indonesia yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal dengan kualitas yang mampu bersaing dalam pasar global. Semoga melalui sinergi kolaborasi ini Wardah terus bisa memberikan dukungan bagi industri mode Indonesia untuk terus memberikan dampak positif bagi Indonesia,” ungkap Sulika, Public Relations Manager Wardah Cosmetics.

Baca juga  LIQA Tampil Perdana Dengan Menawarkan Busana Muslim Soft Elegant

(Penulis: DP)

Translate »