Antara Niat, Ikhlas dan Riya

Di tengah keadaan seperti saat ini khususunya bulan Ramadan, banyak para Ustadz yang tetap memberikan ceramahnya melalui media daring. Seperti halnya Ustadz Hanan Attaki, Melalui kajian onlinenya, ia menjelaskan mengenai keajaiban niat dan membedakan antara ikhlas dan riya.

Niat, secara fiqih adalah rukun ibadah, tidak akan sah ibadahnya jika tanpa niat. Tetapi menurut Hanan attaki dalam kajiannya, niat bukan hanya rukun ibadah, tetapi niat itu sendiri sudah masuk dalam golongan ibadah. Niat merupakan amal salih, saat kita baru hanya akan menyampaikan niat, itu sudah termasuk pahala yang luar biasa. Akan tetapi, yang perlu digarisbawahi adalah, kita tidak bisa mengelabuhi Allah dengan niat. Seperti pada firmannya pada QS Al Baqarah ayat 10-11

يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ

Artinya: Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.

Baca juga  Multi Level Marketing (MLM), Apakah Boleh dalam Islam?

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ

Artinya: Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah SWT penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.

Bagaimana agar ibadah kita yang banyak kurangnya, tapi pahalanya tetap sempurna di sisi Allah SWT? Jawabannya satu, perbaiki niat. Maksudnya adalah, ikhlaskan niat karena Allah SWT. Seperti pada saat bulan puasa seperti sekarang, apakah kita berpuasa karena Allah? Maka jika iya, Allah yang akan menilai dan membahas pahala ibadah puasa kita walaupun masih banyak kekurangan.

Jadi apabila kita ingin ibadah kita sempurna, yang pertama harus sempurnakan adalah niat.

Pembahasan sebelumnya mengenai mengikhlaskan niat, Seperti yang kita tahu bahwa lawan dari ikhlas adalah riya. Tapi, bagaimana caranya membedakan antara orang yang ikhlas dengan orang yang riya? Jawabannya tidak bisa. Kita tidak bisa menyamaratakan semua orang. Karena belum tentu orang yang ibadahnya diketahui orang banyak itu riya . Belum tentu juga orang yang ibadahnya diam-diam itu ikhlas.

Baca juga  Golongan Orang Celaka yang Tidak Bertemu Rasulullah SAW di Hari Kiamat

Kita sebagai manusia tidak bisa menilai atau mengetahui niat orang lain. Kita hanya bisa menilai dan membedakan diri kita sendiri, apakah kita ikhlas atau riya. Cara membedakannya adalah, apabila ibadah kita saat dilihat orang atau tidak dilihat orang itu sama baiknya, kita termasuk orang yang ikhlas. Walaupun ibadah kita diketahui oleh penduduk bumi.

Namun sebaliknya, apabila ibadah yang kita lakukan sendiri berbeda dengan apa yang kita lakukan saat sedang ada orang lain, berarti kita termasuk orang yang riya. Meskipun yang mengetahui hanya satu orang, yaitu pasangan kita.

Intinya, semua bergantung pada niat, apakah kita ikhlas melakukannya atau tidak. (AA)

Translate »