Fashion sebagai komunikasi artinya seseorang ingin menunjukan komunikasi non-verbal mengenai dirinya tanpa berbicara banyak tentang dirinya. Fashion komunikasi terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah Fashion Komunikasi dalam Gaya Hidup, Identitas, Ekspresi, Budaya, Kepentingan, dan Pencitraan.
Namun, kali ini Scarf Media hanya akan membahas Fashion Komunikasi sebagai Identitas. Karenanya, Simak info ini.
Jakarta, 24 September 2019. Sekelompok massa berkumpul tanpa melihat latar belakangnya memakai identitas pelajar berupa jas almamater, kita dapat memahami bahwa orang yang memakai almamater adalah mahasiswa yang mewakili kampusnya.
Fashion menunjukan kepribadian seseorang sebagai ekspresi jiwa. Sikap orang yang memakai almamater kampus pada demo kemarin adalah bentuk dari rasa cintanya dan dukungan dari kampus yang menyuarakan aspirasinya agar dilirik.
Almamater sebagai identitas yang melekat kepada pelajar di buat berbeda-beda warna atas keputusan kampus sendiri. Yang membedakan adalah logonya.
Selain memakai almamater, hitam juga dikenakan oleh massa sebagai wujud duka berkabung. Tidak hanya pendemo dari kalangan pelajar, beberapa influencer seperti Awkarin, Chandraliouw, Andovi, Jovi juga meramaikannya dengan menggunakan kaos baju hitam. Warna hitam sendiri bermakna kesedihan, kematian yang dapat menimbulkan perasaan tertekan. Dengan ini, suasana hati dan pesan dari seseorang akan sampai kepada orang yang dituju.
Massa pendemo cenderung berbusana Sporty Casual. Gaya busana yang dikenakan seperti sepatu kets yang ringan dan mudah dibawa berlari, kaos, topi agar menghindari paparan sinar matahari langsung. Hal ini hampir dilakukan oleh semua massa yang melaksanakan aksi demo guna menghindari hal-hal buruk akan terjadi. Karena mereka akan sigap berlindung seperti berlari dari kerusuhan.
(Penulis: ZK)
