Akibat Mager Bisa Memicu Kerusakan Tulang

Scarflover, bagaimana kabar Anda selama WFH? Apakah Anda termasuk menjadi golongan yang malas gerak (MAGER). Karena, aktivitas di rumah aja. Anda pasti sangat jarang untuk keluar rumah. Aktivitas Anda hanya dari kamar ke meja kerja dan begitu seterusnya. Selain itu, karena WFH tugas kantor makin tidak mengenal waktu. Sehingga, membuat Anda semakin lama untuk duduk di depan laptop.

Image : pexels

Jika Anda jarang bergerak setelah duduk dalam waktu yang lama, tanpa meregangkan tubuh, aktivitas tersebut bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Melansir dari Kompas.com masalah yang akan timbul akibat kita duduk terlalu lama dan jarang bergerak adalah obesitas, serta masalah persendian di area punggung, leher, dan tulang belakang. Para ahli pun mengungkapkan jika Anda terus mager bisa memicu kualitas hidup yang buruk hingga kematian. 

Baca juga  Arsitektur Kedai Kopi Unik Buat lupa kesibukan Jakarta

Heart Research Institute atau HRI merekomendasikan untuk orang dewasa harus memiliki aktivitas fisik intensitas sedang sekitar 150 menit atau aktifitas fisik tingat berat selama 75 menit per minggu.

Selain itu HRI juga memberi saran agar Anda menambahkan latihan penguatan otot selama dua hari atau lebih. Individu yang tidak menjalani aktivitas fisik yang dianjurkan dianggap “tidak aktif”, sebab mereka kurang berolahraga dan bergerak. Menurut HRI, tubuh dan sistem yang terdapat pada tubuh seperti jantung dan sistem kardiovaskular dirancang untuk bekerja lebih efektif saat tubuh kita aktif.

Sementara itu, gaya hidup yang tidak aktif membuat jumlah kalori yang terbakar menjadi lebih sedikit, sehingga menyebabkan kenaikan berat badan.

Baca juga  Rihanna New Fashion Brand Fenty

Dr Rakesh Nair, konsultan ahli bedah lutut di Zen Multispeciality Hospital, Mumbai, India mengatakan selain itu, juga ada risiko metabolisme yang lamban, memburuknya sirkulasi darah, kanker usus besar, dan peradangan karena orang cenderung menghabiskan waktu berjam-jam untuk bersantai.

Di saat itulah obesitas menyerang dan bisa memicu masalah kesehatan lain seperti sleep apnea, nyeri sendi, bahkan stroke. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan sekitar 60-85 persen orang di dunia di negara maju maupun negara berkembang menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak seperti ini. Diperkirakan, hampir dua pertiga anak-anak di dunia juga kurang aktif, dan gaya hidup ini berpotensi membawa dampak serius bagi kesehatan mereka di masa depan.

 

 

(SL)

Translate »