Bagaimana Hukum Membaca “Shadaqallahul Azhim”, Benarkah Hanya Bid’ah?

Ketika selesai membaca Al-Qur’an maka kita  terbiasa mengucapkan “shadaqallahul azhim” atau kalimat “tashdiq”. Namun, sebagian orang menganggap bahwa tashdiq merupakan bid’ah sayyi’ah, karena tidak diajarkan oleh Rasulullah.

Tashdiq Bukanlah Termasuk Bid’ah

Mengacu pada fatwa Al-Ahzar menyatakan, bahwa kalimat tashdiq setelah membaca Al-Qur’an di dalam shalat tidak masalah, sesuai dengan pandangan mazhab Hanafi dan mazhab Syafi’i. Hal itu berarti, mengucapkan tashdiq di luar waktu shalat juga diperbolehkan.

“Ucapan pembaca atau pendengar Al-Qur’an ‘Shadaqallahul azhim’ seusai membaca atau mendengar ayat Al-Qur’an bukan termasuk bid’ah tercela. Tidak ada larangan khusus dari Al-Qur’an dan hadits perihal ini. Kedua, ‘shadaqallahu azhim’ salah satu zikir. Zikir dianjurkan pada banyak dalil. Ulama membicarakan ini sebagai bentuk ajakan yang seolah menjadi adab terhadap Al-Qur’an.”(Athiyyah Shaqar, Fatwa Azhar [Mei, 1997]).

Baca juga  Pentingnya Sifat Malu Dalam Islam

Fatwa Al-Azhar juga mengingatkan agar tidak menyifatkan bid’ah atas suatu amal yang tidak terdapat di zaman Nabi Muhammad SAW.

“Jangan kalian mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta ‘Ini halal dan ini haram’, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sungguh orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan beruntung.” (QS. An-Nahl: 116).

Tashdiq Merupakan Adab terhadap Al-Qur’an

Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menerangkan bahwa:

Salah satu bentuk adab ketika selesai membacanya, seseorang dianjutkan membaca tashdiq dan tasyhid penyampaian risalah bahwa yang demikian itu benar melalui misalnya kalimat, ‘Shadaqta Rabbana, wa ballaghat rusuluka. Wa nanhu ala dzalika minas syahidina. Allahummaj’alna min syuhada’il haq al-qa’imina bil qisthi, lalu ia berdoa,” (Imam Al-Qurthubi, Al-Jami li Ahkamil Qur’an).

Baca juga  5 Hal Memahami Tujuan Pernikahan

As-Syinqiti dalam tafsir Ruhul Bayan meriwayatkan dialog sahabat Abdullah bin Salam yaitu,

“Wahai Rasulullah, ceritakan kepadaku awal dan akhir bacaan Al-Qur’an?”

Rasulullah menjawab, “Awalnya ‘Bismillahir rahmanir rahim’ dan akhirnya ‘Shadaqallahul azhim.’”

“Kau benar ya Rasulullah,” kata Abdullah bin Salam.

Jadi, bacaan tashdiq bukanlah bid’ah, melainkan bagian dari adab membaca Al-Qur’an.

 

Sumber : NU Online

Translate »