Cara Perempuan Haid Mendapat Malam Lailatul Qadr

Malam lailatul Qadr merupakan malam yang paling ditunggu-tunggu para muslim yang ahli ibadah. Karenanya, malam lailatul qadr lebih baik dari seribu bulan.

Lalu, bagaimana dengan perempuan yang ingin mendapat pahala Lailatul Qadr namun terhalang haid? Haid yang dialami para kaum perempuan termasuk ibadah. 

Menurut al-Imam Mujahid makna ibadah ialah, untuk aku perintah dan untuk aku larang. Jadi ketika perempuan haid, ada larangan-larangan yang tidak boleh dikerjakan yaitu solat dan puasa. Maka dia mendapat pahala ibadah. 

Image: Pexel

Melansir channel youtube ustad Muhammad Nuzul Dzikri, berikut cara yang bisa dilakukan kaum perempuan ketika berhalangan haid dan ingin mendapatkan pahala Malam Lailatul Qadr.

  • Sedih yang spontan akibat kedatangan haid

Kesedihan yang datang secara spontan akibat tidak bisa ikut melaksanakan solat, puasa, dll ketika haid, menandakan sebuah iman yang aktif.

  • Minta sama Allah untuk mendapatkan Lailatul Qadr

Dahulukan niat untuk mencari lailatul qadr pada 10 malam terakhir bulan ramadan, niscaya akan mendapatkan pahalanya. Meskipun kita mengerjakannya belum 10 hari full.

  • Niat haid untuk menjalankan ibadah

Perlu diketahui bahwa ibadah tidak hanya ketika menjalankan perintahNya. Namun, ketika kita menjauhkan laranganNya juga termasuk ibadah. Khususnya larangan orang yang sedang haid ialah menjalankan solat, puasa, dll. 

Baca juga  Turun Hujan? Ini Manfaatnya Dalam Islam

Sedangkan orang yang tidak menjalankan ibadah ketika haid akan mendapatkan pahala ibadah yang sama. Untuk itu, Scarf Lover tidak perlu sedih lagi ketika kedatangan haid khususnya ketika 10 malam terakhir. 

  • Masih bisa membaca al-Quran dengan sarung tangan/ gadget HP

Para ulama menyarankan apabila ingin membaca al-quran ketika haid, jangan menyentuhnya secara langsung. Tapi gunakan sarung tangan atau membacanya melalui gadget. 

  • Minimum baca al-quran 100 ayat setiap malam

Memperbanyak bacaan al-Quran, minimal 100 ayat dalam sebuah malam. Lebih dari yang ditentukan itu lebih baik, Scarf Lover.

“Barangsiapa yang membaca seratus ayat di sebuah malam, maka dicatatkan baginya ibadah semalam suntuk” (HR. Ahmad yang disahihkan oleh al-Imam al-Bani dalam Shahil Jami)

  • Perbanyak Dzikir

Memperbanyak Dzikir khususnya diakhir tengah malam. Karena waktu itu merupakan waktu terdekat hamba dan Rabb Nya. Nabi SAW bersabda:

“Waktu terdekat Ar Rabb (Allah) dengan hamba-Nya adalah ditengah malam terakhir, apabila engkau mampu menjadi bagian orang-orang yang berdzikir kepada Allah di waktu tersebut, maka jadilah (bagian orang-orang tersebut)”. (H.R Tirmidzi dan disahihkan oleh al Imam al-Albani).

  • Memberi makan orang yang berpuasa

Bila Anda tidak dapat berpuasa akibat haid, disarankan memberikan makan orang yang berbuka puasa. Agar mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa. Tanpa mengurangi pahala orang yang menjalankan puasa.

Baca juga  Berwudu Sebelum Tidur, Apa Manfaatnya?

Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda,

Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

  • Sabar ketika menahan sakitnya menstruasi

Ada sebagian perempuan merasakan sakit yang luar biasa ketika haid, bahkan untuk membaca al-quran saja tidak mampu. Untuk itu, disarankan menjalankan ibadah ‘sabar’. Apabila Anda sabar, akan mendapat pahala yang tidak terbatas. 

Dalam surat Az-Zumar 10 dijelaskan:

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

  • Membaca 2 ayat terakhir Al-Baqarah

“Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah di sebuah malam niscaya dua ayat tersebut akan memberikan kecukupan kepada dirinya”(HR Bukhari dan Muslim)

Makna ‘kecukupan’ disini ialah, mencukupkan dari ibadah dimalam hari.

(TS)

Translate »