Diatas ketinggian 4500 meter, secara geografis Tibet merupakan daerah tertinggi di dunia. Suhu udara normal pagi 10 derajat C. Penduduk Tibet dipercaya mewarisi suatu gen yang tahan terhadap cuaca daerah itu. Keunikannya Tibet bermacam-macam, mulai dari budaya pemakaman, poliandri (perempuan memiliki banyak suami), berbagai tradisi. Meskipun angka harapan hidup di Tibet pendek, ternyata daerah tersebut memiliki karisma pemandangan yang luar biasa.
Kota Lhasa
Tibet berada di bawah kekuasaan Cina, maka dari itu scarflover tetap harus mempunyai Visa Cina dari Indonesia. Visa dapat diajakuan di kedutaan besar Cina yang ada di Jakarta seharga kurang lebih Rp.600 ribu. Untuk travelling jauh seperti ini, scarflover harus membuat itinerary yang jelas dan jauhhari. Pemandangan gunung salju yang menarik. Di perbatasan Nepal. Scarflover dapat menikmati barisan pegunungan Himalaya.
Pemerintah Cina pernah melarang wisatawan asing untuk berkunjung ke Tibet. Scarlover tidak bisa main masuk mengunjungi sana tanpa berurusan dengan pemeriksaan ketat. Hal inidikarenakan kawasan Hebalin dan masjid yang mengaama karusakan akibar kerusuhan. Kabar baiknya, Tibet sudah di-sah-kan oleh UNESCO menjadi salah satu warisan dunia.
Masjid Agung Lhasa dan Hebalin Muslim
Walaupun muslim merupakan kaum minoritas di Lhasa, namun mereka dapat mendirikan masjid sendiri. Mereka juga dapat perlindungan dari negaranya. Berdirinya masjid ini merupakan simbol toleransi dari semua kepercayaan. Masjid Hebalin ini dibangun pada saat pemerintahan Kaisar Kangxi, Dinasti Qing. Arsitektur dari masjid ini tergolong standar seperti masjid pada umumnya di Indonesia, namun gerbang dari masjid ini ber-desain-kan khas Tibet yang mirip seperti wihara. Besar masjid ini adalah 2600m2.
Vegetarian
Masyarakat Tibet hampir tidak ada yang pernah mengkonsumsi daging. Jadi untuk muslim yang ingin travelling ke Tibet akan mudah mencari makanan halal. Mereka juga memiliki hari khusus yaitu rabu untuk tidak makan aneka macam daging. Makanan khas Tibet adalah Tsemba, berupa gandum ditemani teh. cita rasa teh asli Tibet rasanya asin, mereka mencapurnya dengan mentega.
(Penulis: FD)