Pentingnya Membuat Jadwal Harian Anak
Saat pandemi seperti ini semua rutinitas sehari-hari berubah dalam sekejap. Aktivitas di kantor, kampus, mall, pasar, rumah sakit, dan tempat-tempat umum lainnya sangat dibatasi dengan menerapkan protokol kesehatan.
Termasuk sekolah yang saat ini masih menerapkan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua dalam mendampingi anak untuk belajar.
Namun, beberapa hal menjadi berubah saat anak belajar dari rumah, seperti waktu jam belajar berantakan, waktu tidur berubah, dan perubahan pada aktivitas lainnya. Beberapa orangtua di luar sana masih banyak yang belum bisa menerima dan menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini, tetapi itu merupakan suatu hal yang wajar.
Salah satu solusi untuk memperbaikinya adalah dengan membuat jadwal harian untuk anak. Sudahkah Anda tahu bahwa membuat jadwal harian itu sangat penting? Yuk simak manfaatnya berikut.
1. Belajar Memahami Konsep Waktu
Secara tidak langsung saat membuat jadwal harian bersama anak dapat mengajarkan konsep waktu. Dengan begitu, anak akan mengerti kapan harus memulai kegiatan, menyelesaikan kegiatan, dan berapa lama waktu yang dimilikinya.
2. Rutinitas Lebih Teratur
Terbiasa membuat jadwal harian akan menjadikan rutinitas yang dijalani lebih teratur. Kebiasaan tersebut akan membuat kegiatan sehari-hari tersusun dan terkonsep dengan rapi sehingga meminimalisir kegiatan yang terlewat.
3. Melatih Kedisiplinan
Melakukan rutinitas secara teratur akan membuat anak menjadi lebih disiplin terhadap apa yang mereka kerjakan. Sehingga kelak sang anak dapat mengatur jadwal hariannya sendiri.
4. Belajar Bertanggung Jawab
Jadwal harian yang dibuat harus sesuai dengan kesepakatan bersama antara orangtua dan anak. Sehingga anak akan bertanggung jawab dengan cara menyelesaikan semua kegiatan yang dilakukan berdasarkan jadwal yang sudah disepakati.
5. Mengajarkan Skala Prioritas
Dengan jadwal harian, anak akan belajar menentukan skala prioritas dalam hidupnya. Anak akan memahami dengan sendirinya mana yang lebih penting dan harus dikerjakannya telebih dahulu atau kapan harus belajar dan kapan harus bermain.
Jangan lupa juga untuk mengapresiasi jika anak sudah melakukan hal-hal baik agar tetap semangat dan termotivasi menjadi lebih baik lagi. (PR)
