Dampak Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari Cincin merupakan gerhana yang terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu lingkaran Bulan terlihat lebih daripada lingkaran Matahari terlihat dari Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Gerhana ini dapat terlihat dari beberapa wilayah di dunia antara lain adalah Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Srilangka, Samudra India, Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Samudera Pasifik. Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember 2019 ini dapat diamati di sedikit Afrika bagian Timur, seluruh wilayah Asia, Samudra India, Australia bagian Utara, dan Samudera Pasifik berupa Gerhana Matahari Sebagian.

Baca juga  Mulai Hari ini, Ada Larangan Memotong Kuku dan Rambut Bagi yang Ingin Berkurban

Gerhana ini ternyata mempunyai dampak pada alam. Pada saat gerhana terjadi air laut menjadi surut, tidak semua pantai mendapatkan efek surut, karena efek ini tergantung pula karakteristik pantai tersebut. Perubahan yang signifikan adalah pencahayaan yang menurun, karena matahari tertutup oleh bulan, jadi cahaya matahari tidak maksimal terpancar yang menyebabkan pula perubahan suhu menjadi dingin dan kelembapan meningkat.

Baca juga  Pasca Ledakan Beirut, PM Lebanon Mengundurkan Diri

Jika Scarflover ingin mengamati Gerhana Matahri Cincin ini jangan dilihat secara langsung karena akan dapat membahayakan mata, karena di luar fase gerhana total radiasi dari matahari akan langsung memancar ke retina dan mengakibatkan kerusakan permanen. Untuk mengamati gerhana matahari dengan aman, digunakan filter tertentu untuk melindungi mata, atau mengamatinya secara tidak langsung, misalnya dengan memproyeksikannya ke sebuah layar kertas menggunakan kamera lubang jarum, teropong, atau teleskop kecil.

Scarflover bisa mengamati kembali Gerhana Matahari Cincin ini pada 2031.

(Penulis: DP)

Translate »