Kisah Halimah Sa’diyah Mendapat Keberkahan Setelah Asuh Nabi Muhammad

Pada kisah sebelumnya kita sudah menjelaskan mengenai hari kelahiran dan tanda-tanda kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, melalui kajian Scarf Media bersama Terang Jakarta “Story of The Universe” pada episode 4: Muhammad the Awaited One Part II melanjutkan kisah Nabi Muhammad SAW setelah kelahirannya, yaitu saat beliau bayi.

Seperti kita ketahui Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal 571 Masehi di tahun gajah. Beberapa keunikan ketika Beliau lahir, seperti lahir dalam keadaan miring, area matanya sudah menggunakan cela, sudah di khitan, dan ari-arinya sudah terpotong bersih.

Melihat bayi yang lahir memiliki tanda-tanda kebesaran Allah SWT, kakeknya Nabi Muhammad SAW langsung membawanya ke Ka’bah dan mengangkatnya.

“Luar biasa, lalu diangkatnya di depan Ka’bah dengan mengatakan Ya Rabb Inni Samaituhu Muhammada. Ya Allah aku kasih nama anakku ini dengan Muhammad. Hal itu diikrarkan oleh Abdul muthalib,” jelas Ustadz Abbi Makki, (4/2).

Baca juga  Pentingnya Taubat Bagi Umat Manusia

Kala itu, masyarakat Arab yang hidup di daerah perkotaan memiliki tradisi menitipkan anak-anaknya untuk di asuh di pedesaan karena kondisi iklim yang tidak menentu. Di desa, anak-anak mendapat asuhan dan disusui dengan baik.

Tradisi ini juga dialami oleh Nabi Muhammad saat masih bayi. Beliau pernah dirawat dan disusui oleh perempuan di desa dari kabilah Sa’ad bin Bakr yang bernama Halimah As-Sadiyyah binti Abu Dzuaib.

Sebelumnya, Halimah sendiri kesulitan mengeluarkan air susu ibu (ASI) dan sedang mencari bayi untuk disusuinya sebelum bertekad pulang ke kampung halamannya. Setelah bertemu bayi Muhammad, ia langsung menyusuinya dan tiba-tiba ASI dari halimah dipenuhi air susu. Hingga Rasulullah SAW bisa menyusu dengan kenyang.

Dari sini mulai terlihat keberkahan yang dialami oleh Halimah, saat ia hendak ingin pulang ke desanya setelah menyusui Rasulullah SAW. Keledai yang ditungganginya melaju kencang, hingga ia sampai dengan cepat ke kampungnya.

Baca juga  Hikmah Di Balik Hukuman Pelaku LGBT dalam Pandangan Hukum Islam

Sesampainya di kampung, keanehan pun belum selesai dialami keluarga Halimah. Kondisi kampung yang sedang paceklik membuat susah mencari rumput dan hewan ternak mereka kurus serta tidak mengeluarkan susu untuk diperah. Namun tidak dengan kambing milik Halimah. Kambing miliknya mengeluarkan susu yang begitu banyak sehingga bisa diperah berkali-kali.

Dua tahun berlalu, Muhammad tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat. Halimah pun menemui ibu Rasulullah saw. Tapi ia tidak bermaksud mengembalikannya ke pangkuan ibunda. Halimah justru menawar dan membujuk Aminah agar Muhammad tetap dirawatnya hingga ia besar. Usaha Halimah berhasil dan Muhammad ia bawa kembali untuk dirawatnya.

Translate »