Dalam kamus besar bahasa Betawi, tangkar merupakan sebutan untuk iga sapi. Penyebutan ini digunakan pada saat zaman penjajahan Belanda bahkan hingga detik ini. Sejarah soto tangkar tidak bisa dilepaskan dari para meneer Belanda yang akan mengadakan pesta dengan memotong sapi untuk dijadikan sebagai sajian utama dalam acara tersebut.
Di antara banyaknya bagian tubuh sapi yang diolah, terdapat iga yang dimasak selama kurang lebih dua jam. Setelah itu, dimasukkan bumbu atau beragam rempah seperti kunyit, lada, daun sereh, daun salam, dan santan kelapa yang akhirnya terciptalah semangkuk soto tangkar yang lezat.
Jika Anda tertarik untuk mencobanya, silakan ikuti resep soto tangkar berikut di bawah ini.
Bahan utama:
- 500 gram iga sapi, potong-potong
- 500 gram daging sandung lamur
- 2 liter air, untuk merebus
- 3 cm lengkuas, memarkan
- 5 cm kayu manis
- 5 lembar daun jeruk
- 2 lembar daun salam
- 2 batang serai, memarkan
- 3 buah tomat, potong menurut selera
- 500 ml santan dari 1 butir kelapa
- 3 sdm minyak, untuk menumis
Bumbu yang dihaluskan:
- 9 butir bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 5 buah cabai merah besar
- 5 cm kunyit, bakar
- 5 butir kemiri, sangrai
- 1 sdt jintan, sangrai
- 1 sdm ketumbar, sangrai
- 1 sdm garam
- 1 sdt merica bubuk
Bahan pelengkap:
- Irisan daun bawang
- Bawang goreng
- Kecap manis
- Jeruk limau
- Emping
Sambal rebus:
- 3 buah cabai merah besar, 12 buah cabai rawit merah, 3 siung bawang putih rebus matang. Haluskan semua bahan, lalu tambahkan 1 sdt garam, aduk rata.
Cara membuat:
- Rebus daging sapi bersama iga sapi hingga lunak, angkat daging dan potong-potong.
- Tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum. Masukkan ke dalam kaldu, tambahkan lengkuas, daun jeruk, kayu manis, daun salam, dan serai, didihkan.
- Tuangkan santan, masak hingga mendidih kembali, angkat.
- Siapkan mangkuk, beri irisan tomat, tuangkan kuah dan isinya.
Sajikan selagi hangat, taburi dengan daun bawang, bawang goreng lengkapi dengan sambal rebus, kecap manis, emping, dan jeruk limau.
