Inilah Kandungan dan Bahayanya Memakan Daging Kelelawar

Kelelawar dikenal sebagai hewan pembawa penyakit yang dapat menularkan ke manusia. Namun, di beberapa negara, seperti di Indonesia bagian timur, daging kelelawar dikonsumsi dan dipercaya memberi manfaat bagi kesehatan. Namun apakah benar daging kelelawar memiliki banyak manfaatnya? Scarflover mari simak faktanya.

image: unsplash

Melansir dari Sehatq.com daging kelelawar dipercaya memiliki kandungan ketotifen yang dapat membantu sistem pernapasan. ketotifen adalah salah satu pengobatan yang biasa digunakan untuk meredakan gejala asma dan mencegah serangan asma. Sayangnya, sangat sulit menemukan penelitian ilmiah yang membuktikan dan menjelaskan secara lengkap mengenai kandungan ketotifen dalam daging kelelawar dan hubungannya dengan penyakit asma.

Baca juga  Intoleran Terhadap Gluten? Ini Tandanya!

Daging kelelawar juga dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh seseorang. Namun Hal ini juga masih merupakan mitos belaka, karena belum ada penelitian yang dapat mengkonfirmasi hal tersebut.

Namun Scarflover, Hingga kini, belum banyak bukti ilmiah yang benar-benar bisa membuktikan manfaat dari konsumsi daging mamalia terbang ini. Inilah studi menyatakan data yang diambil dari tahun 1940-2004, sekitar 75 persen dari penyakit menular yang baru berasal dari hewan. Binatang yang hobi menggantung terbalik ini telah disalahkan karena sebagai pembawa virus ebola, nipah, dan hendra.

Baca juga  Amankah Vaksin Covid 19 Dan Flu Secara Bersamaan?

Dengan memakan daging kelelawar berpotensi memunculkan bahaya kesehatan. Kelelawar menjadi pusatnya bagi banyak virus daripada mamalia. Hampir sebagian besar penyakit yang dibawa oleh kelelawar merupakan penyakit menular dan berpotensi menimbulkan epidemi.

(DT)

Translate »