Ciri-ciri Taubat yang Diterima oleh Allah SWT

Setiap orang pasti memiliki kesalahan dan tidak akan pernah bisa diukur seberapa besar ataupun kecil kesalahan tersebut. Akan tetapi, segala kesalahan menuntun pada akhirnya akan menuntun kita pada sebuah penyesalan tiada akhir.

Cara satu-satunya untuk keluar dari rasa penyesalan tersebut adalah dengan bertaubat sungguh-sungguh pada Allah SWT.

Akan tetapi, sebagai seorang manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan, seringkali lalai dan kembali melakukan kesalahan tersebut. Sehingga dirasa bahwa taubat yang dilakukan belum diterima oleh Allah SWT.

Namun, seberapa jauh kita ingin lalai? Tentu kita semua ingin kembali pada jalur yang benar, jalur yang dirahmati Allah. Maka dari itu, sebisa mungkin lakukan taubat nasuha, yakni taubat yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh.

Kemudian muncul pertanyaan tentang bagaimana mengetahui ciri-ciri taubat yang diterima oleh Allah SWT?

Menurut Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa ciri taubat seseorang diterima Allah SWT itu umumnya ada dua macam, yakni yang pertama dirinya merasa tidak suka dengan berbagai kegiatan maksiat dan kesalahan, khususnya yang pernah dilakukan.

Baca juga  5 Sikap Istimewa yang Dimiliki oleh Muslimah

Misalnya, berghibah. Pada saat di awal dirinya sangat senang sekali berghibah, membicarakan orang lain. Namun saat ia meyakini diri untuk bertaubat dengan sungguh-sungguh pada Allah SWT, ia menjadi tidak suka dengan kegiatan tersebut.

“Maka setiap ia mendengar, mendengar, menyaksikan sesuatu yang terkait dengan ghibah, maka dia tidak akan suka. Saat melihat acara tv misalnya, ada ghibah, ia tidak akan suka dan akan mengganti channel lain. Radio misalnya sudah bicara soal ghibah, ia akan memindahkannya. Melihat orang lain kumpul-kumpul, bergabung, judulnya pengajian tapi membicarakan orang lain, dia akan menghindar dari situ. Itu salah satunya,”

Pada saat kita telah merasa tidak menyukai kegiatan tersebut, maka bisa dikatakan bahwa taubat kita diterima oleh Allah SWT. Usahakan untuk tidak terjerumus kembali dengan perbuatan tersebut.

Baca juga  Bahaya Tonsillitis, Penyakit yang Diidap Cita Citata

Kemudian ciri yang kedua adalah, ibadah yang dilakukan akan semakin meningkat. Tentu ciri yang kedua ini memiliki kenikmatan yang luar biasa. Karena membuat kita semakin bisa mendekatkan diri pada Allah SWT.

“Kalau Anda ingin latihan untuk bertaubat, coba bangun di sepertiga malam dan mohonkan ampunan pada Allah SWT. Waktunya setelah tahajud, beberapa saat menjelang fajar, itu paling bagus,”

Seperti dalam QS Az-Zariyat Ayat 18

وَبِٱلْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Artinya: Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.

Semoga bagi kita semua yang ingin memohon ampun dengan bertaubat sungguh-sungguh pada Allah SWT, semoga diterima dan kita bisa selalu menjauhkan diri dari perbuatan tersebut.

(AA)

Translate »