Apa Itu OCD?

Istilah OCD memang masih sering Anda dengar hingga saat ini. Tapi tahukah Anda arti OCD sebenarnya? Mengutip laman myoclonic.org, OCD atau gangguan obsesif-kompulsif menampilkan pola pikiran dan ketakutan yang tidak diinginkan (obsesi) yang membuat Anda melakukan perilaku berulang (kompulsi). Obsesi dan kompulsi ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan tekanan yang signifikan.

Saat Anda yang mengalami OCD biasanya akan mencoba sangat kuat untuk menghentikan obsesi Anda, namun kerap kali justru hanya menimbulkan rasa cemas yang semakin berlebih.

Pada akhirnya, Anda merasa terdorong untuk melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stress. Meskipun ada upaya untuk mengabaikan atau menyingkirkan pikiran atau dorongan yang mengganggu, mereka terus datang kembali.

Seringkai, OCD akan berpusat pada hal-hal tertentu. Misalnya, rasa takut terhadap kuman, Anda akan selalu merasa terbebani oleh yang namanya kuman, sehingga membuat Anda selalu cuci tangan. Tak jarang sampai tangan terasa menjadi kering.

Apa saja gejala OCD?

image: health.clevelandclinic.org

Terdapat dua gejala yang bisa mempengaruhi OCD, yakni obsesif dan kompulsif. Anda bisa memiliki keduanya, atau hanya salah satu.

Gejala obsesi

Gejala obsesi biasanya akan terjadi secara berulang dengan pikiran yang terus menerus, ada dorongan dari tubuh yang sangat mengganggu sehingga akan terasa menyusahkan Anda. Obsesi OCD berulang, pikiran yang terus-menerus dan tidak diinginkan, dorongan atau gambaran yang mengganggu dan menyebabkan kesusahan atau kecemasan. Anda dapat mencoba mengabaikannya atau menyingkirkannya dengan melakukan perilaku atau ritual kompulsif. Obsesi ini biasanya mengganggu saat Anda mencoba memikirkan atau melakukan hal lain.

Baca juga  MUFFEST Akan Digelar Februari 2021

Beberapa tanda yang termasuk dalam OCD obsesi:

  1. Takut terkontaminasi atau kotoran, biasanya ada rasa takut menyentuh benda yang telah disentuh orang lain sebelumnya.
  2. Meragukan dan kesulitan menoleransi ketidakpastian, misalnya lupa sudah mengunci pintu atau mematikan kompor.
  3. Membutuhkan hal-hal yang teratur dan simetris, yang terkadang membuat stres bila suatu hal tidak terlihat rapih dan sesuai.
  4. Pikiran agresif atau mengerikan tentang kehilangan kendali dan merugikan diri sendiri atau orang lain.
  5. Pikiran yang tidak diinginkan, termasuk agresi, atau subjek seksual atau agama

Gejala kompulsi atau paksaan

OCD kompulsi atau paksaan merupakan sebuah perilaku yang dilakukan secara berulang dan membuat Anda merasa terdorong untuk melakukannya. Mengapa? Hal tersebut sengaja dimaksudkan untuk mengurasi kecemasan terkait dengan obsesi Anda. Tindakan ini hanya akan membuat Anda lega sementara.

Beberapa hal yang mempengaruhi OCD kompulsi atau paksaan ialah,

  1. Mencuci dan membersihkan, sampai tak jarang dilakukan secara berlebihan.
  2. Memeriksa, wajib beberapa kali untuk meyakini bahwa hal tersebut telah benar-benar dikerjakan.
  3. Perhitungan, biasanya melakukan dengan pola tertentu agar lebih yakin.
  4. Ketertiban, selalu melakukan hal yang sama berulang kali.
  5. Mengikuti rutinitas yang ketat, seperti menata barang-barang dengan arah yang telah ditentukan.
Baca juga  Fakta Olahraga saat Perut Kosong, Apa Dampaknya?

OCD ini bisa terjadi mulai dari usia remaja hingga dewasa, namun juga tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada masa anak-anak. Gejala tersebut terjadi secara bertahap. namun bisa berkembang terganting tingkap reaksinya.

Faktor terjadinya bermacam-macam, diantaranya seperti genetik atau bawaan lahir, peristiwa hidup yang memang mengalami banyak tekanan seperti stres atau trauma, dan faktor yang terakhir adalah memiliki gangguan kesehatan mental lainnya yang akhirnya dapat berpengaruh terhadap munculnya OCD.

Jenis obsesi dan kompulsi yang Anda alami juga dapat berubah seiring waktu. Gejala umumnya memburuk saat Anda mengalami stres yang lebih besar. OCD, biasanya dianggap sebagai gangguan seumur hidup, dapat memiliki gejala ringan hingga sedang atau begitu parah dan memakan waktu.

Namun perlu diingat bahwa OCD sangat berbeda dengan sifat perfeksionis. Sifat perfeksionis hanya sebatas seseorang perlu membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan sesuatu agar hasilnya lebih maksimal. Akan tetapi, OCD tidak hanya sebatas kekhawatiran akan suatu hal yang ada dipandangan, namun juga memiliki keinginan untuk mengatur dan membersihkan segalanya dengan cara tertentu.

Harap diingat untuk jangan mendiagnosa diri sendiri ya, Scarf Lover. Bila memang dirasa Anda memiliki beberapa gejala dari OCD yang semakin lama akan membuat Anda resah, Anda bisa mengunjungi dokter atau psikolog.

(AA)

Translate »