Kita tahu bahwa polusi udara di musim kemarau ini menjadi permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, negara kita saat ini menduduki urutan ke-5, negara yang memiliki kualitas udara terburuk di dunia. Dalam kutipan New York Times, dengan studi yang diterbitkan oleh The Journal Environment Science & Technology Letter, mengungkapkan bahwa polusi udara dapat membuat umur seseorang berkurang dari hitungan bulanan hingga 1,9 tahun, kondisi ini dapat terjadi sesuai dengan wilayah tempat tinggal seseorang. Tetapi secara rata-rata di dunia, polusi udara memperpendek umur seseorang hingga 1 tahun, contohnya negara Mesir dan India, di negara tersebut akibat dari polusi udara dapat memperpendek usia masyarakatnya lebih besar hingga mencapai 1,9 tahun.
Kualitas udara khususnya di Jakarta sudah menempati level sangat tidak sehat yakni, 202 AQI. Menurut Joshua Apte selaku professor dari University of Texas menyatakan “Salah satu faktor yang paling vital dalam polusi udara dapat mengurangi umur seseorang karena menyebabkan penyakit serta kematian.” Dari polusi udara, akan menimbulkan efek yang berdampak pada kesehatan seperti asma, penyakit paru obstukruktif kronik, kanker paru-paru. Terdapat pula penyakit Pneumonia atau infeksi saluran pernafasan yang menyerang paru-paru bahkan menyebabkan kematian. Penyakit ini meningkat sebesar 2,2% dalam 5 tahun terakhir, dilansir dari organisasi kesehatan dunia WHO, menyatakan pada tahun 2018, 18 % kematian anak disebabkan oleh Pheumonia. Hal ini dapat terjadi karena, saat ini Indonesia sedang memasuki musim kemarau serta curah hujan yang durun secara drastis, sedangkan polusi udara dari asap kendaraan, pabrik dan sebagainya meningkat terus menurus setiap harinya. Untuk mengurangi resiko yang terjadi akibat kondisi udara yang buruk, alangkah baiknya jika kita berpergian keluar rumah tetap menggunakan masker serta kacamata.
(Penulis : DA)