12 arsitektur mesjid dunia dengan desain kontemporer

Mesjid menjadi tempat ibadah umat muslim dari jaman dahulu sampai sekarang. Desain bangunan mesjid pun makin bervariasi, mulai dari desain tradisional sampai desain kontemporer.

Seni Kontemporer adalah perkembangan seni yang terpengaruh dampak modernisasi dan digunakan sebagai istilah umum sejak istilah Contemporary Art berkembang di negara Barat sebagai produk seni yang dibuat sejak Perang Dunia II. Seni kontemporer pun melingkup semua kesenian mulai dari seni lukis, seni pahat, seni tari, seni musik, dan seni bangunan (arsitektur).

Islam pun memiliki seni yang beragam. Seni Islam mencakup seni visual seperti arsitektur Islam, kaligrafi Islam, miniatur Islam, patitur Islam, tembikar Islam, dan seni tekstil seperti karpet dan sulaman. Di dunia modern ini seni Islam pun ikut berkembang dan mulai mengambil seni kontemporer tetapi masih pada jalur Islam. Arsitektur kontemporer sebagai salah satu contoh seni Islam yang dicampur dengan seni kontemporer, scarfmedia merangkum beberapa mesjid di dunia dengan desain kontemporer.

1. Mesjid Dandaji

sumber : ribaj.com

Atlelier Masomi telah merancang sebuah masjid baru di Dandaji, Nigeria. Masjid baru yang dirancang khusus untuk dapat terhubung dengan perpustakaan sehingga menciptakan hubungan yang alami antara dua bangunan untuk kegiatan sehari – hari dan ibadah sholat. Mesjid ini menggunakan batu bata tanah terkompresi dan dibuat secara lokal untuk membuat struktur bangunan dengan pemeliharaan yang sangat minim.

2. Mesjid Amir Shakib Arslan

sumber : arch.columbia.edu

L.E.FT Architects telah merenovasi bangunan mesjid yang ada di Moukhtara, Lebanon, menjajarkan struktur batu tradisional dengan rangka baja geometris. Struktur baja putih Masjid Amir Shakib Arslan melapisi struktur batu tradisional dengan pola bersilang – silang, dengan bentuk geometris sudut pelat baja yang sejajar dengan Mekah. Rangka baja juga menciptakan area publik dengan air mancur serta area tempat duduk yang teduh.

3. Mosque of Light

sumber : archdaily.com

Mosque of Light hasil karya dari NUDES, arsitektur asal Mumbai ini menampilkan bentuk berlapis-lapis dengan layar mashrabiya untuk menyaring cahaya siang ke interior aula doa. Cahaya memantul dari permukaan masjid yang melengkung dua kali lipat dan disaring melalui lubang mashrabiya. Selain itu, arsitektur mesjid yang berada di Dubai ini melindungi pengunjung dari sinar matahari yang intens sambil menyediakan lingkungan yang dingin. Teras dapat diakses melalui empat menara yang menyatukan sistem geometris bangunan secara keseluruhan.

4. Mesjid Vali-e-Asr

sumber : yatzer.com

Masjid ini terletak di jantung budaya kota Teheran, Iran, yang dirancang oleh Fluid Motion Architects. Mesjid ini dirancang untuk mempunyai fungsi yang bervariasi mulai dari lembaga pendidikan, toko buku, teater, dan juga tempat beribadah. Terinspirasi oleh masjid Quba di Madinah karena kesederhanaannya, atap miring masjid ini dimaksudkan untuk menjadi ruang publik sebagai platform tempat duduk.

Baca juga  BSI Prioritas Hadirkan Priority Gathering

5. Mesjid Al Dana

sumber : archello.com

Masjid Al Dana di Abu Dhabi, mempunyai kubah miring yang mengingatkan pada bukit pasir yang bergeser. Mesjid desain X-Architects ini pada malam hari akan berubah menjadi lentera dengan cahaya dari bagian dalam yang memancar keluar; sementara pada siang hari, oculus tinggi membawa cahaya matahari ke ruang angkasa, yang dipantulkan ke lantai interior tergantung pada waktunya. Masjid Al Dana dimaksudkan untuk melayani baik sebagai ruang keagamaan maupun sebagai ruang publik, dengan terdapatnya plaza. Mesjid ini terinspirasi oleh sahan tradisional yang berfungsi sebagai penghubung kota.

6. Mesjid Bait ur Rouf

sumber : akdn.org

Masjid Bait ur Rouf dibangun oleh arsitek Bangladesh Marina Tabassun, pada 2012 di Dhaka, Bangladesh. Terinspirasi oleh arsitektur Islam pada abad pertengahan. Desain mesjid ini mengambil dari tradisi-tradisi Bengal melalui permainan geometri, abstraksi, cahaya, udara, dan air. Menampilkan pelapisan geometris ruang yang rumit dengan ruang sholat persegi yang terdapat di dalam dinding silinder, ruang interior dikelilingi oleh persegi seperti pada bagian luar terakota. Mesjid dibangun menggunakan bahan-bahan lokal.

7. Mesjid Nusrat Djahan

sumber : jyllands-posten.dk

Muslim terdiri dari sekitar empat persen dari populasi Denmark, dan jumlahnya terus meningkat. Dibangun pada tahun 1967 oleh John Zachariassen, The Nusrat Djahan, yang terletak di pinggiran Kopenhagen, adalah masjid pertama di Denmark. Dibangun dengan bahan batu dan dapat menampung sampai 100 orang.

8. Mesjid Al-Irsyad

sumber : archdaily.com

Mesjid yang didesain oleh Ridwan Kamil ini mempunyai lafaz Arab yang berada di sekeliling tembok mesjid, terbaca sebagai dua kalimat tauhid, Laailaha Ilallah Muhammad Rasulullah, yang artinya Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Kekuatan desain Masjid Al-Irsyad tampak pada embedding teks kaligrafi Arab dengan jenis tulisan khat kufi. Bentuknya, dua kalimah tauhid yang melekat pada tiga sisi bangunan dalam bentuk susunan batu bata, yang dirancang sebagai kaligrafi tiga dimensi raksasa. Mesjid ini mempunyai luas 1.871 meter persegi hanya memiliki tiga warna yaitu putih, hitam, dan abu-abu. Susunan tiga warna tersebut menjadikan tampil lebih cantik, modern, simpel namun tetap elegan dan enak dipandang mata. Di dalam interior mesjid, jumlah lampu yang dipasang sebanyak 99 buah sebagai simbol 99 nama-nama Allah atau Asmaul Husna. Masing-masing lampu yang berbentuk kotak itu, memiliki sebuah tulisan nama Allah. Tulisan pada lampu-lampu itu dapat dibaca secara jelas dimulai dari sisi depan kanan masjid hingga tulisan ke-99 pada sisi kiri bagian belakang masjid. Ruang salat di mesjid mampu menampung sekitar 1.500 jamaah ini.

Baca juga  ACM Luncurkan Pameran Mode Singapura Pertama #SGFASHIONNOW

9. Mesjid Sancaklar 

sumber : pinterest.com

Masjid Sancaklar dibangun oleh perusahaan Turki Emre Arolat Architecture terletak di Buyuk Cekmece, sebuah lingkungan pinggiran kota di pinggiran Istanbul, Turki. Terletak di dalam taman padang rumput yang terpisah dari pinggiran kota dan jalan raya, tembok tinggi yang mengelilingi taman di halaman atas masjid menggambarkan batas yang jelas antara dunia luar yang kacau dan suasana tenang. Kanopi panjang yang membentang dari taman menjadi satu-satunya elemen arsitektur yang terlihat dari luar. Bangunan ini terletak di bawah kanopi dan dapat diakses melalui jalan setapak dari halaman atas. Bangunan itu menyatu sepenuhnya dengan topografi taman dan dunia luar seperti tertinggal ketika seseorang berjalan melalui jalan setapak taman menuruni bukit untuk memasuki masjid.

10. Mesjid Al Jabri

sumber : archilovers.com

Terletak di Ha’il yaitu sebuah kota kecil di utara Arab Saudi, Masjid Al Jabri dibangun oleh studio arsitektur Schiattarella Associati. Masjid Al Jabri mempunyai luas 22.500 m2, yang dapat menampung 3.000 jemaah. Bangunan mesjid ini tidak hanya untuk tempat beribadah tapi juga dapat berfungsi sebagai pelayanan keagamaan dan pendidikan. Bangunan ini memiliki struktur beton bertulang, dengan struktur atap masjid utama yang terbuat dari rangka baja. Bahan eksterior dibuat dari batu kapur kuning lokal yaitu bahan bangunan tradisional dari wilayah ini, selain memakai bahan konstruksi lumpur.

11. Mesjid KAFD

sumber : omrania.com

Masjid King Abdullah Financial District (KAFD) di Riyadh dibangun oleh perusahaan Saudi Omrania terletak di jantung kota. Mesjid ini  terinspirasi oleh geometri kristal pasir “desert rose” yang muncul secara alami dan ditandai oleh dua menara 60m yang terpahat. Bangunan tiga tingkat ini mempunyai luas 6.000 meter persegi memiliki ruang sholat dengan cahaya alami yang disaring. Bangunan ini menjadi penghubung pejalan kaki untuk menghindari panas.

12. Mesjid Nora

sumber : emrearolat.com

Masjid Nora dan Pusat Komunitas di Ajman, UEA dibangun oleh Emre Arolat Architecture. Mesjid yang masih dalam tahap pembangunan ini memiliki kompleks multi guna, dengan masjid untuk 2.500 orang, beberapa ruang untuk berbagai kegiatan sosial dan pendidikan, area rekreasi dan layanan, dan area parkir semi-tertutup. Dengan desain seperti cangkang pada platformnya yang menggambarkan bangunan ini berasal dari bawah bumi.

Translate »