Kurban Bermakna, Pilih Kambing Sendiri atau Patungan Sapi?

Percayakan kurban lebih bermakna bersama Dompet Dhuafa

Menjelang Iduladha, Scarflover tentu sering mempertanyakan mana yang lebih utama untuk berkurban, kambing atau sapi? Masing-masing hewan memiliki keutamaannya sendiri, baik dari segi syariat, nilai sosial, hingga kemampuan ekonomi.

Dompet Dhuafa
Image: Dompet Dhuafa

Kualitas

Secara kualitas, berkurban dengan satu ekor hewan secara pribadi lebih utama daripada kurban patungan, terlepas dari jenis hewannya baik kambing, domba, sapi, maupun kerbau. Namun, satu ekor kambing atau domba hanya sah untuk satu orang, meski pahalanya bisa diniatkan untuk seluruh keluarga.

Sebagaimana dalam hadits:
“Pada masa Rasulullah ﷺ, seseorang menyembelih seekor kambing sebagai kurban untuk dirinya dan keluarganya.” (HR. Tirmidzi)

Namun, mengingat tingginya harga seekor sapi, banyak orang yang tidak mampu menunaikannya secara individu. Dalam kondisi ini, syariat memperbolehkan kurban secara kolektif, yakni satu ekor sapi untuk maksimal tujuh orang.

Kuantitas

Sahabat, jika kita berbicara soal kualitas ibadah, tentu berkurban satu ekor sapi secara pribadi lebih utama dibanding patungan tujuh orang. Namun, dari segi kuantitas, seekor sapi meski hasil patungan masih lebih unggul dibanding satu ekor kambing atau domba. Mengapa? Karena ukuran sapi jauh lebih besar, sehingga daging yang dibagikan pun lebih banyak dan lebih luas manfaat sosialnya bagi mereka yang membutuhkan.

Ketakwaan

Kriteria ketiga yang tak kalah penting adalah ketakwaan. Dalam timbangan Allah, bukan besar kecil atau mahal murah hewan kurban yang menentukan nilainya, melainkan ketulusan niat dan keikhlasan hati saat menunaikannya. Seperti firman Allah dalam QS. Al-Hajj ayat 37: “Daging-daging unta dan darahnya itu tidak akan sampai kepada Allah, tetapi ketakwaanmulah yang sampai kepada-Nya.”

Ayat ini menegaskan bahwa ibadah kurban bukan soal penampilan luar bukan tentang seberapa besar sapi yang dikurbankan atau seberapa mahal kambing yang dipilih melainkan tentang seberapa dalam keimanan dan ketaatan kita kepada-Nya.

Baca juga  Belajar, Berbelanja, dan Beramal di Jakarta Halal Things 2018

Maka, jawaban dari pertanyaan “lebih baik kurban kambing atau sapi?” tidak terletak pada jenis hewan, melainkan pada ketakwaan yang menyertainya. Sebab tanpa itu, ibadah kurban hanyalah rutinitas. Namun dengan ketakwaan, seekor kambing sederhana pun bisa menjadi amal agung di sisi Allah.

Kemampuan

Dalam syariat Islam, kurban hanya diwajibkan bagi yang mampu, sebagaimana ditegaskan dalam berbagai pendapat ulama dan hadis. Jika seseorang belum memiliki kecukupan harta untuk berkurban, maka ia tidak berdosa bila tidak melaksanakannya. Namun, jika memiliki kelebihan rezeki, maka dianjurkan (sunnah muakkadah) untuk melakukannya sebagai bentuk ketaatan dan pendekatan diri kepada Allah.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Apa yang aku larang hendaklah kalian menjauhinya, dan apa yang aku perintahkan maka lakukanlah semampu kalian. Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian adalah karena mereka banyak bertanya dan karena penentangan mereka terhadap para nabi mereka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa kurban dianjurkan bagi yang mampu, dan mengandung peringatan bagi orang yang sengaja meninggalkannya padahal mampu.

Baca juga  Manfaat Membaca Al-Kahfi Pada Malam Jumat

Berkurban Kambing dan Sapi di Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa
Image: Dompet Dhuafa

Kurban bukan sekadar ibadah personal untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ia adalah simbol kuat solidaritas sosial, menyatukan hati antara si mampu dan yang membutuhkan. Melalui daging kurban, sekat antara kaya dan miskin seolah runtuh menghapus anggapan bahwa daging hanya milik mereka yang berpunya.

Sahabat, Iduladha adalah momentum terbaik untuk menghadirkan keadilan pangan. Percayakan ibadah kurbanmu pada Dompet Dhuafa, bukan hanya demi kelancaran ibadah, tapi agar manfaatnya sampai ke tangan-tangan yang benar-benar membutuhkan.

Mengapa harus Dompet Dhuafa? Ada tiga alasan. Pertama, hewan kurban sudah pasti berasal dari peternak lokal yang mana berarti kita membantu keberlanjutan usaha para peternak sekaligus membantu kondisi ekonomi mereka.

Kedua, Dompet Dhuafa selalu meninjau kesehatan dan kebersihan hewan kurban lewat proses quality control, demi memastikan hewan yang kita beli berkualitas terbaik.

Ketiga, proses transparan dan amanah. Dompet Dhuafa selalu mengabarkan proses kurban mulai dari pemilihan, penyembelihan, hingga penyaluran daging kurban melalui sistem terintegrasi yang dapat diakses dengan mudah oleh donatur.

Melalui Program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa, daging kurban insyaallah akan tersalurkan ke seluruh penjuru Nusantara. Sehingga, daging kurban tak hanya melimpah di pemukiman metropolitan, tetapi terbagi merata hingga ke desa-desa di pelosok. Yuk, kurban sekarang!.

Scarflover dapat kunjungi laman resmi Dompet Dhuafa di http://digital.dompetdhuafa.org/kurban

Translate »