Menkes Wajibkan Vaksin Kanker Serviks, Ketahui Penyebab dan Manfaatnya!

Kanker serviks menjadi penyebab angka kematian tertinggi nomor dua pada wanita Indonesia. Berdasarkan data Globocan tahun 2018, terdapat 32.469 kasus kanker serviks di wilayah Indonesia.

Penyebab kanker serviks diketahui bermula dari virus HPV (Human Papilloma Virus). Adapun faktor risiko terjadinya kanker serviks antara lain, aktivitas seksual pada usia muda, berhubungan seksual dengan multipartner, merokok, mempunyai anak banyak, sosial ekonomi rendah, pemakaian pil KB, penyakit menular seksual, dan gangguan imunitas.

Tingginya kasus kanker serviks atau sering disebut sebagai kanker leher rahim itu disebabkan oleh deteksi dini yang masih rendah. Upaya deteksi dini kanker serviks yang sudah dijalankan meliputi IVA (Inspeksi visual asam asetat), papsmear, papsmear berbasis cairan, dan HPV DNA.

Baca juga  Halal Beauty Expo 2021 Day 5 – Energize Your Live with Cindy Levina

Untuk mencegah sekaligus mengendalikan kasus kanker serviks di Indonesia, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan akan menambah vaksin kanker serviks sebagai salah satu vaksin wajib di Indonesia secara gratis.

“Kita akan naikkan vaksin wajibnya dari 11 antigen menjadi 14, kita tambah vaksin (human papillomavirus) HPV, PCV sama rotavirus, terutama karena kanker serviks sama payudara, serviks ada vaksinnya,” ujar Budi, seperti dikutip dari CNN.

Vaksin HPV merupakan vaksin yang digunakan untuk melindungi tubuh dari virus HPV (Human Papilloma Virus). Nantinya, vaksin ini akan diberikan kepada anak-anak yang memasuki masa remaja, baik perempuan maupun laki-laki, serta kepada orang dewasa yang belum pernah atau belum lengkap mendapatkan vaksin HPV.

Baca juga  Warkop DKI Kartun Siap Menemani Moment Liburan Anda

Program wajib vaksin kanker ini diproyeksikan berjalan sejak 2021. Pada 2021, baru berlangsung di 2 provinsi dan 5 kabupaten/kota. Mulai 2022, akan diberlakukan di 3 provinsi dan 5 kabupaten/kota. Program vaksinasi kanker serviks ini akan berlaku di seluruh provinsi Indonesia pada 2023 dan 2024 mendatang.

Vaksin ini diharapkan mampu mencegah masyarakat terutama wanita terserang salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Selain itu, perawatan di rumah sakit pun juga bisa diantisipasi dengan metode pencegahan melalui vaksin sejak kanker belum terbentuk di tubuh seseorang.

Translate »