Perkembangan ekonomi syariah semakin berkembang pesat di Indonesia, apalagi mengingat bahwa juga muslim menjadi penduduk terbesar.
Salah satu perubahan besar yang baru saja terjadi adalah berdirinya Bank Syariah Indonesia, yang mana sebelumnya merupakan gabungan dari ketiga bank syariah. Bank Syariah Indonesia sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Melalui laman Sekretariat Negara, Jokowi mengungkapkan bahwa sebagai penduduk muslim terbesar, sudah sewajarnya bahwa Indonesia bisa menjadi yang terdepan dalam perkembangan ekonomi syariah.
Berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy, sektor ekonomi syariah Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat berarti tiap tahunnya. Tahun 2018 lalu, ekonomi syariah Indonesia tercatat masih berada di peringkat ke-10 dunia. Setahun setelahnya menanjak menjadi peringkat ke-5, dan tahun 2020 Indonesia telah berada pada posisi 4 dunia.
“Alhamdulillah di tengah krisis pandemi Covid-19, saya senang memperoleh laporan bahwa kinerja perbankan syariah Indonesia tetap mencatat pertumbuhan yang stabil. Perbankan syariah berhasil tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional. Sekali lagi, ini patut kita syukuri,” ujarnya.
Tidak hanya itu, pertumbuhan perbankan syariah juga meningkat dari sisi aset dan juga pembiayaan dibandingkan dengan konvensional. Hal itulah yang membuat Jokowi yakin bahwa ekonomi syariah dapat tumbuh pesat serta dapat berkontribusi untuk kesejahteraan seluruh masyarakat.
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Hery Gunardi ikut bicara mengenai peresmian Bank Syariah Indonesia. Dirinya berharap agar BSI mampu menjadi representasi Indonesia baik di tingkat nasional maupun global. Tidak hanya itu, ia juga berkomitmen agar kedepannya BSI dapat menjadi Lembaga yang dapat melayani segala lini masyarakat.
“Menjadi bank modern, inklusif, dan memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah,” tuturnya.
(AA)
