Tidak Membuang-buang Pakaian Harus Mulai Diterapkan

Kita tahu, bahwa concern saat ini secara global membahas mengenai sampah yang dihasilkan dari kebutuhan masyarakat yang biasanya sudah tidak terpakai lagi, seperti makanan, plastik dan sebagainya, termasuk sampah pakaian. Menurut survei, q dari 10 orang membuang pakaiannya ketika sudah dipakai tiga kali. Saat ini, istilah yang kerap kali diketahui dan digunakan orang ialah fast fashion, maksudnya hal tersebut merujuk pada tren pakaian retail yang diproduksi secara cepat dengan jumlah yang banyak lalu dijual dengan harga yang murah. Dampak yang sering terjadi dari fast fashion membuat orang memiliki kebiasaan suka bahkan hobi membuang pakaiannya setelah dipakai sebanyak tiga kali. Riset yang dilakukan dari Censuswide melengkapi ternyata banyak responden yang sering memilih untuk membuang pakaiannya begitu saja ditempat sampah dibandingkan dengan menyumbangkan pakaian yang serasanya tidak kenakan serta diinginkan lagi.

Baca juga  Penting, Kenali Waktu Kedaluwarsa Makeup!

Maka dari itu, Scarf Media ingin mengajak serta memberikan pengetahuan untuk belajar menerapkan konsep pakaian yang ramah lingkungan, serta menerapkan agar tidak membuang sampah pakaiannya begitu saja.

  1. Pilihlah Bahan Pakaian yang Bagus dan Tahan Lama
sumber: videoblocks.com

Bagi Scarflover yang biasanya hobi berbelanja baju, sebaiknya mulai dari sekarang cobalah untuk lebih memperhatikan secara cermat bahan dasarnya, dengan membeli pakaian yang berkualitas dan tahan lama, sehingga resiko pencemaran lingkungan dapat dicegah, tanpa harus sering membeli pakaian baru atau membuang pakaian begitu saja yang sebenarnya masih bisa disumbangkan kepada saudara kita yang lebih membutuhkan. Bahan yang termasuk dalam kategori ramah lingkungan ialah bahan katun atau linen.

  1. Upayakan Mendaur Ulang
Baca juga  Sempurnakan Gaya Saat Bukber dengan Produk Lokal
sumber: thisisedvin.com

Tidak jarang banyak sekali yang sering melakukan campaign sosial terkait mendaur ulang pakaian-pakaian bebas. Banyak komunitas yang menampung limbah fashion untuk didaur ulang menjadi pakaian atau produk baru. Jika bingung dalam melakukan daur ulang, Scarflover bisa coba untuk melihat caranya di berbagai macam sosial media.

 (Penulis : DA)

Translate »