Lebih Baik Makan Banyak Saat Sarapan, atau Makan Siang?

Makan merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan fisiknya, baik saat sarapan, makan siang, dan makan malam. Tetapi tidak banyak orang yang mengetahui mengenai porsi makan yang tepat. Sebenarnya, porsi sarapan harus lebih banyak seperti porsi makan siang. Hal ini berlaku bagi orang-orang yang memiliki aktivitas tinggi seperti para pekerja, mahasiswa, dan sebagainya. Menurut Nuri Andarwulan, selaku direktur Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi Pangan & Pertanian Asia Tenggara menyatakan bahwa karbohidrat yang dikonsumsi saat sarapan harusnya lebih banyak karena jeda dari makan pagi ke makan siang cukup lama.

Tubuh manusia diatur menurut ritme sirkadian, yang berarti proses fisiologis dasar kita, termasuk hormone, dikendalikan menurut jam tubuh selama periode 24 jam. Banyak juga yang belum mengetahui jam ideal untuk seseorang makan. Prinsipnya, porsi saat sarapan harus lebih banyak atau sama dengan seperti porsi makan siang, dan makan siang harus lebih banyak dibandingkan dengan makan malam. Sarapan pagi seringkali dilewatkan oleh banyak orang, nyatanya sarapan merupakan waktu makan yang paling penting sepanjang hari untuk membantu metabolisme tubuh. Sudah terbukti bahwa jika kita sarapan pagi akan memiliki daya ingat yang baik, mampu berkonsentrasi, memiliki tingkat kolestrol yang lebih rendah, serta tidak mudah terkena penyakit seperti diabetes ataupun jantung. Waktu ideal untuk sarapan pagi yaitu pukul 07.00 sampai dengan 08.00, jika Scarflover bangun di atas jam tersebut, pastikan sebelum pukul 10.00 pagi sudah sarapan. Pada ahli pun menyatakan bahwa idealnya kita mengonsumsi sarapan dengan kalori sebesar 300 – 600 kilo kalori (kkal). Tetapi hal ini tergantung pada kebutuhan kalori harian Scarflover.

Baca juga  Ternyata Bibir Terkelupas Menandakan Kondisi Kesehatan
sumber: adrianadian.com

Sarapan bukan perihal mengisi bahan bakar dalam tubuh saja, Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia bernama Prof. Dr. Ir. Hardiansyah menyebutkan bahwa sarapan dengan menu yang sehat mampu memenuhi sebanyak 30% dari total angka kebutuhan gizi dalam tubuh. Dianjurkan juga dari Wied Harry Apriadji, seorang penulis buku serta pakar kuliner sehat, untuk menghindari sarapan dengan porsi yang “sedikit:. Maka, tidak heran, jika banyak orang yang nafsu makannya memuncak pada siang sampai malam hari, sehingga memilih porsi makan siang yang banyak serta menu makanan tidak sehat, Jika membicarakan mengenai pola makan, tidak hanya memperhatikan porsi makannya saja, tetapi Scarflover pun harus melihat kandungan gizi dari makanan yang ingin Scarflover santap. Hal ini perlu dilakukan oleh banyak orang, karena jika kita concern dengan situasi, atau fenomena ini, secara tidak langsung kita bisa mengelola keseimbangan glukosa sepanjang hari, serta memaksimalkan tubuh untuk beraktivitas secara maksimal.

Baca juga  Apa Bedanya Diabetes Tipe 1 dan 2?

(Penulis : DA)

 

 

 

 

 

 

 

Translate »