Setiap pada tanggal 28 Juli, dirayakan sebagai Hari Hepatitis Sedunia, setiap tahunnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran secara global mengenai penyakit hepatitis B dan hepatitis C, serta mendorong pencegahan, diagnosis, serta pengobatan. Hepatitis merupkana penyakit peradangan yang menyerang pada hati seseorang, penyebabnya ialah toxin atau racun yang berasal dari zat kimia, obat-obatan, ataupun virus. Hal yang sangat penting dan perlu digaris bawahi ialah bahwa penyakit Hepatitis ini bisa menyerang semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Itulah sebabnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Hari Hepatitis Seduia, yang targetnya ialah pada tahun 2030 ditargetkan virus hepatitis bisa dihilangkan. Indonesia merupakan salah satu negara yang tercatat memiliki prevelansi tertinggi, bahkan tingkat endemisitas mencapai angka diatas delapan persen. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1 dari 10 penduduk Indonesia mengidap penyakit Hepatitis B, parahnya lagi ialah 1 dari 4 pengidap Hepatitis A dinyatakan mendinggal dunia karena kanker hati atau gagal hati. Pada hari Senin, 22 Juli 2019, di Gedung Kemenkes RI, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI atas nama Wiendra Waworuntu menyatakan bahwa “Virus hepatitis B lebih menginfeksi 100 kali lipat dibandingkan HIV, karena saat terkena matahari (virus hepatitis B) tidak langsung mati.”
Saat ini kasus penularan hepatitis B lebih banyak terjadi antara ibu ke anak dengan presenatase 90 sampai dengan 95%. Hal ini sangat menjadi suatu hal yang harusnya diprioritaskan bersama-sama. Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan mengupayakan untuk melakukan deteksi dini hepatitis B pada ibu hamil, contohnya pada tahun 2018 lalu, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan hepatitis B pada 1.643.204 ibu hamil, selain itu diberi imunisasi sebagai perlindungan spesifik. Bapak Wiendra menghimbau supaya ibu yang dinyatakan positif hepatitis B, turut melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, hal ini dihimbau secara tegas karena saat lahir itulah yang bisa menyebabkan penularan, serta terdapat kontak darah secara langsung pada saat kelahiran. Tepat ditahun 2019 ini, acara peringatan Hari Hepatitis Sedunia akan dilaksanakan oleh Kemenkes di Bali pada 30 Juli 2019, dengan tema “Eliminasi Hepatitis, Selamatkan Generasi Bangsa”.
(Penulis : DA)