Kebersamaan Muslim Mongolia Dalam

Mongolia Dalam (Inner Mongolia) adalah sebuah daerah otonom setingkat provinsi di dalam Republik Rakyat Tiongkok (Cina) dengan populasi 24,72 juta, agama yang dianut terbesar adalah Tibetan Buddhism 80% dan masyarakat muslim Mongol hanya 0,91%. Muslim masuk pertama kali setelah Genghis Khan menyerang Afghanistan pada tahun 1222. Selama pemerintahannya Genghis Khan agama Islam dan Yahudi dilarang. Setelah Genghis Khan wafat, Berke Khan, cucu Genghis Khan memeluk Islam yang diajarkan oleh Saif ud-Din Dervish.

Walaupun menjadi kaum yang minoritas, Muslim Mongol terbesar terdapat di kota Hohhot. Di kota ini pun terdapat mesjid tertua dan terbesar yaitu Masjid Agung Hohhot dibangun pada tahun 1693 dibawah kekuasaan kaisar Kangxi dari Dinasty Qing dengan luas mesjid sebesar 4000 meter persegi dan mempunyai design arsitektur unik khas Cina.

Baca juga  10 Murid Tewas akibat Tragedi Perahu Terbalik di Pakistan
Mesjid Agung Hohhot

Muslim di sini sudah seperti keluarga, dengan populasi muslim yang sedikit dan adanya kegiatan – kegiatan yang diadakan oleh mesjid, mereka pun jadi lebih mengenal dan membantu satu sama lain. Terdapat pula kelas pengajian khusus untuk wanita paruh baya, dan santri – santri yang tinggal di mesjid untuk sekolah.

Baca juga  Jelang Ultah Jakarta, “A Week in Batavia” Bagikan Promo Kuliner Khas Betawi

Pada saat Idul Fitri tiba mereka akan berkumpul dengan seluruh keluarga ataupun tetangga di satu rumah (Yurt) dan makan – makanan traditional yang disebut dengan Khorkhog. Makanan daging domba yang dimasak dengan sayur dan batu panas. Selama hari raya tidak ada acara khusus yang diselenggarakan hanya shalat Eid dan makan-makan seperti biasa.

Khorkog
Yurt
Translate »