
Sandiaga Uno Komentar Soal Tantangan dan Peluang Industri Kreatif Melawan Pandemi
Indonesia memasuki era revolusi industri 4.0 yang mengingatkan pentingnya mengenai kreativitas tinggi untuk bisa bersaing dan lanjut ke tahap industri berikutnya. Peranan kaum anak muda sebagai populasi terbesar di Indonesia saat ini sangatlah dibutuhkan. Menengok peranan kaum anak muda dahulu di setiap peristiwa besar sejak era kolonialisme. Tentu di setiap generasi akan memiliki tantangan yang berbeda-beda. Meskipun demikian mereka berhasil melampuinya.
Di samping itu kehadiran teknologi mengubah interaksi sosial dan masalah kesehatan dengan adanya pandemi Covid-19 yang menghasilkan situasi ekonomi yang lebih buruk. Tentunya tantangan tersebut berpengaruh bagi kehidupan kaum muda Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Imbas dari Pandemi, Kaum Muda Perlu Ekstra Membidik Industri Kreatif
Namun, dampak dari Pandemi Covid-19 amatlah dirasakan oleh para pelaku di industri tersebut, terutama bagi kaum muda yang baru memulai kariernya. Walaupun bekerja di industri kreatif, mereka dituntut untuk merealisasikan imajinasi agar tetap produktif menghasilkan karya. Harapan kembali muncul saat pemerintah telah memulai program vaksinasi sehingga bisa mengembalikan keadaan seperti sebelum pandemi.
Tak mau larut dalam keadaan, Ratu Dyah Ayu Widyaswari selaku Executive Director of We The Youth menuturkan kolaborasi We The Youth dan Dyandra Promosindo sebagai ruang diskusi virtual No Sleep For Weekend 2.0. Sejak awal pandemi, dampak kesehatan dan non-kesehatan pada orang muda terbukti signifikan. Pemahaman umum tentang dampak-dampak ini dan peran orang muda dalam menciptakan solusi sangat penting dalam respon terhadap pandemi. Jumlah yang cukup besar menjadi keunggulan orang muda di Indonesia dibandingkan dengan rata-rata jumlah orang muda yang ada di negara lain di dunia. Orang muda Indonesia diharapkan mampu membuktikan kemampuan mereka di tengah pandemi ini, dengan tetap menjadi kontributor utama dari bonus demografi di Indonesia.
No Sleep For Weekend Online Conference 2.0 kembali diselenggarakan dengan membahas topik mengenai harapan dan optimisme mengenai industri kreatif Indonesia di tengah pandemi Covid-19 dari sudut pandang pemerintah, akademisi maupun praktisi, baik sebagai unit usaha maupun individu. Dimana bertepatan pada bulan kreatif yang jatuh pada bulan Maret silam. Tentunya para pelaku industri musik dan film dituntut mempersiapkan diri untuk kembali memberikan hiburan.

No Sleep For Weekend 2.0 bertajuk “Where the Present and Future Collide” dan didukung oleh Permata Bank sebagai official bank partner. Sebelumnya, No Sleep For Weekend 2.0 pada Jumat (30/4) kemarin, turut hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno. Dalam sesi keynote speech Sandiaga Uno mengatakan bahwa “We have golden generation sekarang yang usianya antara 17-35 tahun, yang mendominasi lebih dari 50% populasi Indonesia atau yang disebut bonus demografi. Bonus demografi ini adalah satu hal yang perlu kita manfaatkan.
Wejangan Sandiaga Uno Soal Ekosistem Kreatif di Indonesia
“Mari kita pastikan bahwa justru pandemi ini dapat mengakselerasikan proses kita menjadi negara maju. Kami akan terus mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan serta kreatifitas melalui discussion, interactive session dan peningkatan ekosistem kreatif di Indonesia. Melalui acara ini kami harap untuk dapat berdiskusi untuk menghasilkan pemikiran menghasilkan solusi-solusi baru yang bermaanfaat serta berharga bagi perumusan kebijakan-kebijakan pemerintah, dunia usaha, bisnis dan komunitas,” harap Sandiaga Uno.
Selalu Optimis untuk Tetap Berkarya dengan Asupan Pengetahuan dan Pengalaman yang Lebih Mendalam
Adapula pembicara selanjutnya, Sirin Farid Stevy sebagai seniman dan musisi, sekaligus Penggagas Event Virtual ‘Distancing Festival. Ia ’telah mentranformasikan karyanya selama pandemi dan berpendapat soal pandemi sebagai bless in disguise untuk para insan kreatif. Selain itu sekarang ini challenge utama kita adalah adanya bonus demografi yang dibarengi dengan era digital yang saat ini tidak memiliki batas fisik, kemudian banyaknya lalu lintas informasi, ideologi, pengetahuan jadi semakin sibuk. Tantangan di industri musik selalu ada terutama dalam mengekspresikan diri, jadi dengan adanya berbagai informasi dan ideologi saat ini diharap dapat menjadi inspirasi dalam berekspresi dalam bermusik.
Aditya Gumay yaitu salah satu sutradara terbaik di Indonesia hadir menemani diskusi dengan membagikan pengalaman kaum muda untuk berkarya di industri film.
“Di era sekarang ini, banyak anak muda yang dengan instant bisa menjadi film maker, tidak ada yang salah dengan hal itu, hanya saja bagi orang muda saat ini yang mau menjadi creator yang mumpuni harus benar- benar belajar secara teknis dan mengasah taste atau cita rasa. Teknis bisa dipelajari tapi cita rasa perlu proses panjang untuk mengolah kreatifitas kita menjadi sesuatu yang perlu dipertanggung jawabkan.” terang Aditya, Founder Sanggar Ananda & Teater Kawula Muda.
Glenn Ranti, Division Head of Marketing Communication PermataBank mengungkapkan rasa bangganya bahwa PermataBank bisa menjadi bagian dari No Sleep For Weekend, melalui kampanye #CANTSTOPME. Mereka menjadi bisa menginspirasi para generasi muda untuk dapat memiliki rasa optimis dalam menjalani hari hari mereka tanpa rasa khawatir. Kami ingin generasi muda di usia produktif ini bisa terus berkreasi dalam industri musik dan film tanpa ada halangan yang berarti dan tetap bisa memperkaya diri dengan pengetahuan finansial untuk masa depan kaum muda.
“#CANTSTOPME by PermataME memberikan layananan finansial yang menyeluruh dalam memenuhi setiap kebutuhan dari generasi muda ini melalui produk yang ditawarkan, PermataME Savings, PermataME Credit, PermataME KTA, PermataME KPR, PermataME Wealth Management.” tandasnya.
Sementara itu Morgan Oey, Sebagai Aktor Ternama Indonesia Menyikapi Pandemi
“Saya selalu berusaha positif hadapi semua hal yang ada dan berusaha secepat mungkin bisa mengadaptasi apapun itu, terbukti dengan adanya kondisi ini terlepas banyak yang memang hilang, tapi banyak cara baru juga yang telah ditemukan, jadi Saya selalu mencari hal baik dalam setiap kondisi. Saya percaya dengan semangat #CANTSTOPME perkembangan industri kreatif juga pastinya akan berkembang pesat, karena pelakunya industrinya tidak pernah kehilangan akal dan kreatifitas, serta tidak pernah sepi peminat. Hal ini membuat insan kreatif nya bisa terus semangat menghasilkan karya baru,” ujar Morgan.
Selama pandemi aktivitas fisik serba terbatas. Namun kaum muda perlu asupan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan perlu terus digali. Sebagaimana pernyataan Abynprima Rizki, Convention Manager Dyandra Promosindo. “Kolaborasi Dyandra Promosindo dengan We The Youth melalui No Sleep For Weekend 2.0 kali ini diikuti oleh lebih dari 900 peserta terdaftar. Meskipun dilaksanakan secara virtual dan peserta berada di lokasi yang berbeda-beda acara ini diharapkan dapat tetap bisa meningkatkan kapasitas diri, sekaligus membangun jejaring sosial. Melalui No Sleep For Weekend 2.0 kali ini, mereka menambah pengalaman dan ilmu dengan bertemu para pembicara dari banyak bidang,” tandas Abynprima.
Scarf Lover yang penasaran dan ingin berpartisipasi dapat mengetahui seputar informasi lebih lanjut melalui Instagram @nosleepforweekend dan siaran ulang seluruh acara No Sleep For Weekend Online Conference dapat dilihat pada situs web www.nosleepforweekend.com.
(BR)