
Keutamaan Puasa Rajab: Dalil dan Niat Puasanya
Bulan rajab merupakan bulan ketujuh dan juga termasuk ke dalam bulan-bulan yang dimuliakan. Pada bulan ini, kaum muslim di seluruh dunia disunnahkan untuk menjalankan puasa rajab. Pelaksanaan puasa rajab dilakukan beberapa hari saja. Ada baiknya melakukan puasa rajab di hari-hari utama agar pahalanya lebih besar, seperti tanggal 13, 14, dan 15 atau pada hari senin, kamis, dan jum’at.

Puasa rajab memiliki banyak keutamaan yang diterangkan dalam hadits. Mengutip Imam al-Ghazali dalam Ihyâ ‘Ulumiddîn (juz 3, h. 431) dalam laman islam.nu.or.id menjabarkan keutamaan puasa rajab dan bulan-bulan yang dimuliakan lainnya, yaitu sebagai berikut.
صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام
Artinya: “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.”
من صام ثلاثة أيام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب الله له بكل يوم عبادة تسعمائة عام
Artinya: “Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun.”
Kemudian, adapun dalil yang menganjurkan untuk berpuasa di bulan-bulan yang dimuliakan, yaitu sebagai berikut.
مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ أَشْهُرِ اللّٰهِ الْحُرُمِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا
Artinya: “Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari.”
Untuk niat sunnah puasa rajab yang dibacakan yaitu sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ.”
(IN)