BPPT Intensifkan Operasi TMC untuk Antisipasi Cuaca Buruk di Jabodetabek

Sejak 3 Januari 2020 lalu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi cuaca buruk yang terjadi di Jabodetabek pada 11 – 15 Januari 2020.

Operasi TMC mulai diintensifkan sejak 11 Januari 2020. Melalui akun twitter resminya, BPPT menjelaskan baha operasi TMC ini sebagai langkah siaga dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan diikuti dengan intensitas hujan yang sangat deras. BPPT bersama BNPB, BMKG dan TNI AU berupaya mengoptimalkan Operasi #TeknologiModifikasiCuaca dgn menambah jumlah sorti penerbangan TMC, #BPPT2020SolidSmartSpeed.

Baca juga  Syarat Penumpang Penerbangan Internasional di Masa Pandemi Hingga 8 Februari 2021

“Kami akan terbang hingga empat sampai lima sorti penerbangan. Ini sebagai ikhtiar mengurangi potensi curah hujan yang sangat tinggi,” ungkap Kepala BPPT, Hamman Riza, seperti yang dilansir twitter BPPT_RI.

foto: Twitter.com/BPPT_ri

Menurut Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, Teknologi Modifikasi Cuaca menjadi upaya pemerintah untuk mengurangi dampak banjir. “Seminggu ini kita bisa lihat memang masih hujan, namun intensitasnya terus berkurang,”

Baca juga  Apa Itu Badai Sitokin yang Dialami Deddy Crobuzier dan Chandra Liow?

Sampai hari ini, 15 Januari 2020, melalui pantauan akun twitter @infoBMKG, peringatan dini cuaca di wilayah Jabodetabek diperkirakan terjadi hujan sedang lebat yang dapat disertai petir, namun peringatan dini ini sudah dicabut.

Translate »