Selain Menggemaskan, Ternyata Memelihara Kucing Juga Bisa Membantu Anak Autisme

Autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan serius yang mengganggu kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi.

Gangguan ini dimulai sejak anak dilahirkan dan bertahan seumur hidup. Gangguan ini tidak dapat disembuhkan secara total, namun dengan perawatan berupa terapi dan obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala autisme dan mendukung kemampuan fungsionalnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Missouri membuktikan bahwa interaksi antara para pengidap autisme dengan kucing secara dramatis dapat mengurangi gejala autisme tersebut. Kucing merupakan hewan yang menggemaskan untuk dipelihara, namun kucing juga bisa dijadikan untuk terapi autisme.

Berikut lima hal yang dapat meningkatkan keterampilan sosial pada anak autism saat memelihara kucing yang dilansir Autism Parenting Magazine.

image: pexels

1. Mengajarkan Rasa Empati dan Kasih Sayang

Anak penderita autisme biasanya sulit untuk memahami isyarat sosial yang sederhana. Dengan memelihara kucing dapat membantu anak dalam membangun rasa kasih sayang pada hewan peliharaan dan orang lain. Tanggung jawab merawat hewan peliharaan memungkinkan anak untuk memahami emosi orang lain.

Baca juga  Mengenal Ceramide dan Manfaatnya untuk Kulit

2. Meredakan Kecemasan

Anak penderita autisme melihat dan menafsirkan kegiatan sehari-hari dengan cara yang unik. Inilah yang membuat mereka rentan terhadap kecemasan dan stres. Membelai kucing dinilai dapat memberi efek menenangkan pada sistem saraf anak penderita autisme. Hal ini dapat membantu anak tetap tenang bahkan dalam situasi yang dapat memicu kecemasan.

3. Meningkatkan Interaksi Sosial

Hubungan yang terbentuk dengan hewan peliharaan menjadi dasar untuk menciptakan hubungan sosial dengan orang lain. Penelitian juga membuktikan anak yang memiliki hewan peliharaan lebih baik dalam memperkenalkan dirinya kepada orang lain, memberikan informasi yang lebih baik, dan memberikan lebih banyak respon jika diajak berinteraksi.

4. Mengurangi Gejala Autisme

Gejala autisme seperti, tidak bisa mempertahankan kontak mata dan perasaan kewalahan dalam kerumunan. Anak penderita autisme yang memelihara kucing menunjukkan perilaku sosial yang lebih baik seperti memperkenalkan diri dan menjawab pertanyaan. Hal ini terjadi karena mereka terbiasa menghabiskan waktu berbicara dengan hewan peliharaannya.

Baca juga  Resep Ayam Kremes Anti Gagal ala Tasyi Athasyia

5. Memberikan Rasa Percaya Diri

Anak penderita autisme biasanya merasa tidak nyaman di tengah orang banyak, hal ini bisa membuat mereka merasa terisolasi. Namun, kucing menerima mereka apa adanya dan memberikan suatu intraksi baik bahkan ketika suasana hati anak sedang buruk. Hal ini dapat meningkatkan harga diri anak dan memungkinkan anak untuk percaya diri dalam pertemuan sosial.

Ternyata, hewan ini tidak hanya dijadikan teman yang baik tapi juga bisa memberikan perawatan secara alami untuk penderita autisme. Interaksi yang dihasilkan antara kucing dengan anak penderita autisme sangatlah positif. Hal ini sangat membantu meningkatkan keterampilan sosial sehingga dengan cepat atau lambat anak akan lebih mudah berinteraksi dengan orang lain.

(PR)

Translate »