Teknologi Fashion, Dari Jarum Jahit Beralih Ke Laser Pemotong Canggih Dan 3D Printing

Iris Van Herpen, desainer Jerman yang berumur 35 tahun ini menciptakan karya yang menggabungkan teknologi dan kerajinan tangan menjadi sebuah pakaian.

Sumber: nytimes.com

Biasanya pakaian atau dress Couture dibuat secara tradisional dengan waktu yang intensif dan dengan pengerjaan yang benar-benar dibuat menggunakan tangan dari awal pembuatan sampai akhir jadi. Namun Iris Van Herpen berfikir beda.

Dia memikirkan bagaimana jarum jahit dan pengerjaan tradisional tersebut diperbaharui oleh teknologi canggih dari laser pemotong dan 3D printing.

Iris Van Herpen telah mengekplorasi teman seperti “biopiracy” dan “magnetig motion” dari gabungan mylar dan tembaga dengan tulle dan organza. Hingga gaunnya yang dibuat tampak seolah-olah sedang mengubah bentuk tubuh.

Baca juga  Buttonscarves Buka Gerai Internasional Pertama di Malaysia

 

sumber: future404.com

Dalam koleksi 2018 S/S “Ludi Naturae” pola daun dengan tipis 0,8mm dicetak pada 3D printing dan melekat langsung ke kain.

Dia meluncurkan koleksi karyanya di Metropolitan Museum Of Art di New York, Musée des Arts Décoratifs di Paris, dan Victoria & Albert Museum di London. Pameran tunggal pertamanya dengan judul “Transforming Fashion” di Groninger Museum di Belanda.

Baca juga  Melihat Keindahan Turki Lewat Destinasi Wisata Ini

(Penulis: FD)

Translate »