Memilih Deodoran Yang Baik Untuk Kesehatan Tubuh

Memilih deodoran biasanya mudah, karena hampir semua jenis sama. Deodoran dianjurkan memakainya saat puber, tentu Scarflover sudah pernah memilih dan menentukan deodoran mana yang cocok bukan? Namun deodoran bukanlah obat , tapi perawatan berkelanjutan. Karena suistanable, maka dari itu pilihlah deodoran yang tidak menggunakan banyak bahan kimia.

Bentuk dari deodoran saat ini bermacam-macam diantaranya roll, spray dengan gas fizzing blitzers, dan bedak. Sedikit info, rol lebih kuat dan tahan lama ketika dipakai, namun spray lebih simple.

Baca juga  Melihat Jadwal Jakarta Fashion Week 2020 Menjadi Lebih Mudah Melalui Aplikasi

Namun, bahan apa yang harus dihindari? Yaitu aluminium karena  dapat menyumbat pori-pori. Hal ini dapat mempengaruhi fungsi hormon dan pengembangan alergi.

Hindari juga paraben atau pegawet. Selain menimbulkan reaksi alergi kulit, ini juga dapat mempengaruhi hormon penggunanya.

Pilih deodoran yang bebas alkohol, menghindari hal yang dilarang dalam sunah rasul.

Hindari penggunaan langsung setelah mandi karena akan menyebabkan iritasi. Deodoran akan bercampur dengan ketiak yang basah dan itu sangat tidak baik.

Pilihlah jenis produk yang mengandung antiperspirant yang fungsinya menghambah kelenjar keringan sehingga kadar produksi sedikit.

Baca juga  Kolaborasi Alleira Batik dengan Desainer Asal Malaysia Ramaikan PIMFW 2018

Mengatasi bau badan dan mengontrol keringat berlebih tidak efektif jika hanya dirawat dari luar. Bagaimana merawat dari dalam? Mudah sekali, hindari makanan yang menimbulkan bau seperti bawang putih, bawang merah dan bawang bombay.

Daging merah juga bisa memicu bau badan lho!

Hal ini dikarenakan durasi pencernaan dari daging yang lama memberi kesempatan bakteri diperut untuk membusukan makanan. Hasilnya keringat menjadi lebih bau.

(Penulis: ZK)

Translate »