Budaya Ramadhan Di Kazakhstan

Kazakhstan adalah negara Islam terbesar di Asia Tengah dengan 16 provinsi, 53,4% total populasi 70% menganut agama Islam. Waktu berpuasa di Kazakhstan tidak seperti di Indonesia karena waktu berpuasanya lebih lama sampai 15 jam.

Sahur di Kazakhstan pun berbeda dengan di Indonesia. Mereka sahur hanya makan Yoghurt dan minum air putih yang banyak, karena waktu Ramadhan jatuh pada musim panas jadi suhunya mencapai 38 derajat celcius.

Tradisi yang sering dilakukan oleh orang Kazakhstan adalah berbuka bersama di mesjid dengan mendengarkan ceramah dan tadarus Al – Q’uran bersama. Setelah itu mereka berbuka pada jam 10 malam hanya memakan 3 Kurma, teh manis / Compot (sejenis minuman buah), dan makan Plov (nasi dengan daging kambing) bersama. Yang menyiapakan makan untuk berbuka biasanya anak-anak, karena untuk menghormati yang lebih tua.

Baca juga  KUA Stok Revisi Buku Nikah Karena Salah Tulis: Gratis dan Terbatas!

Setelah shalat tarawih selesai dikerjakan ada tradisi orang Kazakhstan yang disebut dengan Jaramazan, yaitu menyanyi keliling komplek dan meminta uang di akhir nyanyiannya, biasanya dilakukan oleh anak kecil. Anak- anak kecil sangat suka sekali bulan Ramadhan walaupun mereka tidak berpuasa, tapi jika mereka ikut orang tuanya ke mesjid biasanya akan di kasih hadiah. Pada saat Idul Fitri mereka akan memberikan selamat kepada yang lebih tua dengan bilang “‘Zharapazan aitu” artinya belajar dari hati dan mereka akan mendapatkan hadiah kado, permen, ataupun uang.

Baca juga  Alhamdulillah! Indonesia Raih Posisi Pertama Destinasi Wisata Ramah Muslim 2023

Sebelum bulan Ramadhan tiba mereka biasanya mengadakan perayaan, yaitu ibu – ibu di Kazakhstan memakai pakaian traditional berwarna putih untuk melambangkan kedatangan bulan suci Ramadhan yang bersih dan suci.

Translate »