Islam datang sebagai agama yang dapat memperbaiki derajat dan perlakuan manusia terhadap wanita. Tertulis dalam Al-Quran yang menjelaskan bahwa kedudukan wanita dalam Islam sama dengan laki-laki. Hal ini menjadi wanita sebagai makhluk yang istimewa, kisah inspiratif dibagikan melalui kajian Temenin Ngobrol dengan tema “Menjadi Perempuan Istimewa” yang diselenggarakan di Hotel Ambara, jakarta pada Minggu (28/1).
Kajian ini merupakan salah satu program dari komunitas yang bernama Temenin. Sosok dibalik komunitas yang diberi nama Temenin ini adalah Nadya Arifta. Seorang influencer yang inspiratif dengan segala kegiatan positifnya salah satu menjadi founder bersama dengan temannya, Citra Putri yang membuat komunitas Temenin sebagai wadah untuk merangkul perempuan.
“Tahun 2021 gimana tuh hilang dari peradaban, akhirnya nggak boleh goyang hatinya harus terus jalan dan bangkit, makanya aku bersikeras punya harapan yang besar dengan komunitas ini. Saat itu kok kayaknya nggak enak ya nggak punya teman, kayak ada sesuatu yang hilang. Makanya alhamdulillah Allah SWT memudahkan membuat wadah untuk teman-teman perempuan karena, aku pernah merasakan nggak punya teman itu sangat sulit,” ujar Nadya Arifta selaku CEO dan Founder Temenin saat ditemui di kajain Temenin Ngobrol di Hotel Ambara, Jakarta Selatan, Minggu (28/1).
Selanjutnya, Citra Putri selaku Founder Temenin juga mengatakan bahwa komunitas Temenin dibuat untuk ruang sekaligus wadah untuk perempuan dapat berkarya dan berjejaring. “Jadi awalnya aku bertemu dengan Nadya kita melihat kok kayaknya kita sama-sama pernah merasakan keserahan pribadi ya sulit punya teman jadi akhirnya kita ngobrol berdua akhirnya kita membuat wadah untuk perempuan, dimana ruang untuk perempuan merangkul mereka, berdikari dan berkarya,” ungkap Citra Putri selaku Founder dari Temenin.
Kajian kali ini diisi oleh Ustadzah Qotrannuda Syathiry yang menggambarkan bagaimana sosok perempuan dengan akhlak baiknya.
“Wanita harus memiliki akhlak yang mulia karenanya perilaku kita sebagai wanita harus dijaga. Dengan cara berbicara lembut, berperilaku santun, taat ibadah, dan mudah memaafkan. Karenanya Allah melihat hambanya bukan dari fisiknya, hartanya, dan kepintarannya. Melainkan dari bagaimana kita taat kepada Allah SWT, selalu mengingat Asma-Nya, dan hatinya yang baik,” jelas Ustadzah Qotrunnada Syathiry.