Hidup Para Penyandang Disabilitas Semakin Sulit di Gaza

Kehidupan menjadi sangat sulit dijalani terutama bagi orang-orang penyandang disabilitas di jalur Gaza karena adanya blokade yang dilakukan oleh Israel serta kurangnya bantuan dari Hamas yang mengatur dari daerah tersebut.

Mengutip laman Aljazeera, sebanyak dua juta orang Palestina terpaksa harus hidup dengan segala keterbatasan karena terhimpit oleh konflik antara Israeal, Mesir dan juga Laut Palestina.

Pada Hari Penyandang Disabilitas Internasional, Human Right Watch (HRW) menuturkan bahwa blokade yang dilakukan Israel sejak 2017 telah merampas hak kebebasan bergerak orang-orang dengan disabilitas di Gaza.

Menurut statistik resmi dari Biro Sensus Palestina, sekitar 48.000 orang di Gaza, atau sekitar 2,4 persen dari populasi, memiliki disabilitas. Lebih dari seperlima adalah anak-anak.

Baca juga  Konsumsi 5 Makanan Ini Untuk Membuat Tidur Anda Lebih Nyenyak

Beberapa orang menjadi cacat setelah sebelumnya mengalami cedera yang berasal dari kekerasan yang dilakukan oleh para otoritas Israel.

Peneliti senior di divisi hak disabilitas HRW, Emina Cerimovic menjelaskan bahwa kontrol Israel atas perbatasan timur Gaza juga telah mengganggu.

“Akses ke perangkat, listrik, dan teknologi yang mereka butuhkan untuk berkomunikasi atau meninggalkan rumah.” ujarnya.

Israel benar-benar menghalangi masuknya barang ke Gaza yang sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan militer serta mengontrol aliran bahan bakar. Hal tersebut berdampak pada pemadaman listrik yang berulang pada penyandang disabilitas yang mana mereka tentu saja membutuhkan cahaya untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat. Selain itu, karena keterbatasan listrik, banyak orang menjadi tidak mengisi daya skuter listrik yang biasa digunakan untuk mobilitas.

Baca juga  Jamu Indonesia Diperkenalkan di Dunia International

Seorang perempuan berusia 26 tahun yang menyandang disabilitas mengatakan bahwa efek dari kekurangan listrik membuat dirinya tidak melakukan banyak hal.

“Kekurangan listrik mengendalikan hidup saya,” katanya. “Itu membuat saya merasa lebih sadar akan kecacatan saya.” ujarnya.

Berdasarkan laporan-laporan yang didapat dari Hamas yang telah berperang dengan Israel selama tiga kali telah gagal menyediakan jalur landau atau lift yang memadai untuk para penyandang disabilitas. Kebijakan Israel dan kegagalan otoritas Hamas untuk mengatasi kurangnya aksesibilitas di seluruh Gaza membuat kehidupan para penyandang disabilitas di Gaza menjadi jauh semakin sulit.

(AA)

Translate »