Fakta Atau Mitos, Kayu Putih Bisa Diminum Untuk Obat Covid-19?

Salah satu tanaman herbal andalan orang Indonesia adalah Kayu putih. Minyak esensial dari kayu putih banyak digunakan untuk meredakan sakit kepala, luka kecil hingga hidung tersumbat. Namun baru-baru ini, banyak tersebar di media sosial terkait minyak kayu putih yang dapat menjadi obat Covid-19.

photo by pixabay

Apakah benar? Simak faktanya.

Dosen IPB dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Prof Dr Hanny Wijaya, mengatakan dalam jurnalnya berjudul Eucalyptol (1,8-cineole) from Eucalyptus Essential Oil a Potential Inhibitor of Covid-19 Corona Virus Infection by Molecular Docking Studies, bahwa kayu putih mengandung senyawa 1,8 sineol yang berpotensi menjadi senyawa yang dapat menghambat infeksi Covid-19. Senyawa 1,8 sineol ini disinyalir memiliki kandungan antioksida yang dapat berperan dalam proses penyembuhan pada penyakit saluran pernapasan seperti asma.

Baca juga  Lakukan Hal Ini Untuk Cegah Sakit Kepala Karena Terlalu Lama Menatap Layar

Tidak hanya itu, menurut jurnal kesehatan yang dipublikasikan oleh BMC Immunology, minyak esensial memiliki peranan dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Namun, penelitian terhadap kayu putih sebagai antivirus Covid-19 ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut karena sebatas penelitian in vitro dan penelitian molecular docking atau simulasi komputer.

Baca juga  Tidur Terlentang Dapat Memecahkan Masalah Tidur Anda

Melansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada, Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Rini Pujiarti, Ph.D., mengungkapkan klaim bahwa eucalyptus dapat membunuh virus Corona tidak bisa sepenuhnya dipercaya. Dikarenakan belum ada pembuktian klinis untuk validasinya sebagai obat Covid-19.

Meskipun begitu, minyak kayu putih dapat digunakaan sebagai antibakteri, antivirus seperti virus betacorona, meredakan nyeri sendi, serta melegakan pernapasan/batuk.

Kesimpulannya, menggunakan minyak kayu putih sebagai obat Covid-19 adalah hoax, ya, Scarflover, karena hingga saat ini belum ditemukan bukti ilmiah yang dapat diuji secara klinis.

 

(NAR)

Translate »