
Glashka Pertahankan Slow Fashion Ditengah Gempuran Fast Fashion
Hadir dalam koleksi Benang Merah berkolaborasi dengan Indira Hapsari
Di tengah tren fast fashion yang menawarkan pakaian murah dan cepat dengan berbagai model terkini, Glashka hadir dengan konsep yang berlawanan, yaitu slow fashion. Brand lokal ini menunjukkan bahwa keindahan dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan, meskipun tekanan dari industri fast fashion semakin besar.
Glashka Koleksi Benang Merah X Indira Hapsari

Pada acara terbaru Glashka mengenai peluncuran koleksi bertajuk Benang Merah pada Kamis, (23/1/2025) yang berkolaborasi dengan Fashion Influencer, Indira Hapsari sangat kental mengusung konsep keberlanjutan. Hal ini dilakukan untuk menjaga lingkungan sekitar, tidak boros, dan pemilihan pakaian dengan jangka panjang.

Kiprah 5 tahun Glashka semakin bersinar dengan hadirnya koleksi “Benang Merah” yang membawa warna dan nuansa berbeda dari koleksi sebelumnya. “Ingin mencoba yang berbeda, koleksi Benang Merah terdiri dari warna seperti merah, biru muda, ice blue, navy, abu-abu, hingga pink salmon, dibuat dengan bahan linen, diberi sentuhan bordir dari kerajinan tangan pengrajin bordir lokal,” jelas Ega Augustina selaku pemilik Glashka. Pemilihan warna yang beragam ini memberikan ciri khas tersendiri sekaligus mempertegas komitmen Glashka terhadap keberlanjutan dan estetika.



Pada koleksi ini juga Glashka berkolaborasi dengan Influencer Fashion, Indira Hapsari yang memiliki tujuan yang sama dalam konsep keberlanjutan. Indira Hapsari diketahui sangat mempertimbangkan pakaian yang ia beli dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama hingga beda generasi. “Ketika membeli pakaian aku inginnya bisa dipakai dalam waktu yang lama, bahkan hingga sampai ke cucu nanti masih bisa dipakai. Hal ini dilakukan untuk lebih bijak memilih pakaian sebelum dibeli agar dampaknya baik untuk lingkungan,” ujar Indiri Hapsari selaku Collaborator koleksi Glashka Benang Merah.

Menurut laman earth. org, pada 2023 limbah fesyen menduduki posisi ke-1 dalam penyumbang limbah terbesar di dunia. Hal ini menjadi concern, bagi brand Glashka dalam membuat koleksi yang nantinya dinikmati fashion enthuthiast. Koleksi ini dipersiapkan selama setahun dengan bordir yang sangat mendetail, berbentuk bunga.

Glashka mengambil langkah konsistensi terhadap produk berkelanjutan agar tidak terlalu egois terhadap dampak yang dirasakan. Hal ini bisa menjadi contoh baik untuk brand lokal lebih semangat dalam menggaungkan konsep keberlanjutan, melihat banyak sekali manfaat yang diambil.
Glashka adalah bukti bahwa slow fashion bisa menjadi alternatif yang menarik di tengah maraknya fast fashion. Dengan fokus pada kualitas, keberlanjutan, dan etika, Glashka tidak hanya menghadirkan produk pakaian tetapi juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan mode yang lebih sadar lingkungan dan manusia. Kini saatnya kita mendukung brand lokal seperti Glashka yang berkomitmen menciptakan masa depan fashion yang lebih baik.