Pernyataan Kontroversial Marine Le Pen yang Kalah dalam Pilpres Prancis 2022

Politikus Prancis Marion Anne Perrine Le Pen (Marine Le Pen) telah kalah telak dari capres petahana Emmanuel Macron di pilpres Prancis 2022. 

Presiden Macron mendapatkan suara di atas 55 persen, sementara Le Pen memperoleh sisa suara sekitar 41 persen. 

Berdasarkan data perhitungan suara yang sudah mencapai 100 persen pada Senin (24/4/2022), Emmanuel Macron meraih sekitar 18,8 juta suara (58,6 persen) dan Marine Le Pen hanya meraup 13,1 juta suara (41,4 persen). 

Marine Le Pen merupakan politikus partai Rassemblement National (RN) yang beraliran politik sayap kanan. Partai ini terkenal sangat nasionalis, anti-imigran, anti-Uni Eropa, hingga anti-hijab.

Baca juga  Alhamdulillah Selamat, Tujuh Kloter Jemaah Haji Tiba di Tanah Air

Melansir Reuters, Marine Le Pen dikenal kerap membuat pernyataan kontroversial dengan mengatakan bahwa hijab tidak dapat dilihat sebagai tanda keyakinan agama seseorang, melainkan hanya sebagai “seragam Islam”, sehingga penggunaannya harus dilarang dari ruang publik Prancis.

Image : france24.com

Bahkan, dikutip dari AFP, Le Pen menerangkan bahwa mengenakan hijab di depan umum di wilayah Prancis harus menjadi sebuah pelanggaran yang dapat dihukum dengan denda yang diatur oleh polisi, seperti pelanggaran lalu lintas.

Jauh sebelum pernyataan kontroversial Le Pen tersebut, Prancis telah lebih dulu mengeluarkan dua Undang-Undang tentang larangan hijab pada tahun 2004 di ruang kelas dan larangan niqab penutup wajah di jalan pada 2010. 

Baca juga  Ayu Ting Ting Dikabarkan Tidak Boleh Mengisi Acara TV, MUI: Itu Hoaks

Lebih lanjut, Le Pen sempat mengunjungi kota Pertuis di selatan Prancis dan berbincang dengan wanita Muslim.

Le Pen mengklaim bahwa di beberapa daerah di Prancis, wanita yang tidak mengenakan hijab akan “diasingkan dan diadili”. 

“Itu tidak benar. Itu tidak benar,” ungkap wanita berhijab itu. Ia tidak percaya terhadap pernyataan tersebut, lantaran ayahnya telah mengabdi untuk Prancis di dunia militer selama 15 tahun. 

Pernyataan kontroversial lainnya oleh Le Pen akan memangkas imigrasi dan melarang ritual penyembelihan, yang nanti akan membatasi akses Muslim Prancis dan Yahudi terhadap kosher dan daging halal.

Translate »