Perempuan di Balik Batik Trusmi

Sally Giovanny merupakan perempuan di balik indahnya Batik Trusmi. Perempuan muda sukses ini memulai karirnya dengan berjualan kain mori.

Perempuan kelahiran tahun 1988 itu menikah muda dengan Ibnu Riyanto, seorang pemuda yang pekerja keras dan mempunyai cita-cita menjadi pengusaha mandiri. Sally dan Ibnu yang memiliki cita-cita menjadi pengusaha mandiri ini mencoba peruntungan dengan merintis usahanya saat keduanya masih berusia 18 tahun dengan modal awal yang didapatkan dari amplop pernikahannya.

image: instagram.com/btbatiktrusmi/

Kata orang menikah akan mendatangkan rezeki, dari sinilah awal kisah perjuangan hidup Sally untuk meraih kesuksesan dimulai. Ia mengawali bisnisnya dengan menjual kain mori kepada pembatik. Dari sisa kain mori yang tidak habis terjual, Sally dan suami meminta pengrajin batik untuk mendesain sisa mori jualan mereka kemudian menjajakannya sebagai batik Cirebon.

Baca juga  Mengenal Nadya Arifta, Perempuan yang Diisukan Jadi Tambatan Hati Kaesang Pangarep

Dari perajin batik, Sally mendapatkan banyak ilmu. Ia mendapat ilmu tentang batik Cirebon, proses batik tulis, batik cap, dan motif batik Cirebon. Melihat peluang yang besar di kota, ia memberanikan diri untuk memasarkan batiknya ke Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.

Usahanya saat memasarkan ke kota-kota besar ternyata harus menelan kekecewaan karena batiknya tidak laku. Mereka akhirnya membuat desain lebih unik dan inovatif untuk membalik keadaan. Keadaan yang telah membaik itu membuat Sally mengajak suaminya untuk membuat toko sendiri di kawasan Sentra Jualan Batik di Jalan Trusmi Kulon No. 129, yang akhirnya disulap menjadi galeri batik bernama Batik Trusmi, kepanjangan “Terus Bersemi”.

Baca juga  Pilihan Koleksi Batik dan Tenun Busana Muslim

Pada tahun 2011, mereka membeli pabrik rotan seluas 1,5 hektar yang  disulapnya menjadi showroom megah hingga saat ini. Lalu pada tahun 2012 pun toko batik Sally dan Ibnu mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia sebagai toko batik terluas dengan pemilik termuda.

Selain membuka lapangan pekerjaan, Sally juga membagi ilmunya lewat seminar, pengajian, pelatihan, dan pameran usaha. Saat ini Batik Trusmi memiliki 850 orang karyawan dan lebih dari 500 pengrajin batik Cirebon sebagai menjadi mitra binaan dengan  omzet ratusan juta.

(HV)

Translate »