
Beauty For a Better Life Terus Konsisten Bantu Memberdayakan Perempuan
Saat ini, masih terdapat banyak kesenjangan yang diterima oleh para perempuan Indonesia, tidak hanya dari sosial dan ekonomi, tetapi juga secara martabat. Menurut survei Profil Perempuan Indonesia dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan yang bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2019 presentase penduduk perempuan berumur 15 tahun ke atas yang bekerja adalah 49,15 persen, di mana sebanyak 36,67 persennya hanya mengurus rumah tangga.
Untuk mengatasi masalah tersebut, bekerja sama dengan mitra NGO yakni Yayasan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka), Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), dan CSR Jababeka, L’Oréal meluncurkan program Beauty For a Better Life.
Program yang telah dilaksanakan sejak tahun 2014 ini, terus konsisten dalam mengedukasi perempuan Indonesia yang tidak memiliki pendidikan dan pelatihan yang layak atau hidup dalam situasi yang sulit untuk mendapatkan sertifikasi secara profesional melalui pelatihan tata rambut dan tata rias gratis.

“Kami ingin memberikan keahlian dan keterampilan kami kepada komunitas dan memberdayakan wanita untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Semangat inilah yang kami bawa dalam nama program ini, Beauty For a Better Life,” ujar Umesh Phadke, Presiden Director of L’Oréal Indonesia.
Tidak hanya itu, Umesh juga meyakini bahwa kecantikan dapat membantu mereka yang rentan dan tengah bergelut dalam keadaan yang sulit untuk dapat membuat hidup mereka menjadi lebih baik.
“Program ini memberikan keahlian dalam bidang kecantikan kepada wanita dari latar belakang kurang beruntung yang kemudian dapat memampukan mereka untuk menggunakan keahlian tersebut dan menjalankan bisnis mereka sendiri. Dengan adanya pelatihan keterampilan ini, kami berharap mereka bisa mendapatkan kembali motivasi, kepercayaan diri dan integrasi profesional dalam posisi mereka di masyarakat,” tambahnya.
Setiap tiga tahun sekali, program ini juga terus memantau perkembangan dan manfaat melalui rangkaian survei dan penilaian. Pada tahun ini, bekerja sama dengan lembaga survei independen JAKPAT, mereka melakukan survei sosial yang melaporkan di mana 89 persen mengakui program Beauty For a Better Life berkontribusi dalam peningkatan taraf kehidupannya, 86 persen mendapatkan keterampilan baru, 87 persen mendapat pengalaman baru dan kursus yang memuaskan, 71 persen telah mampu menabung dari penghasilannya, dan 99 persen akan merekomendasikan program ini ke kerabat dan keluarga mereka.

“Kami berkomitmen untuk secara signifikan meningkatkan peran dan dampak positif kami dengan membuka lebih banyak pusat pelatihan di masa depan, untuk membantu melahirkan lebih banyak lagi beauty survivors yang menginspirasi perempuan Indonesia untuk terus maju, menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermakna,” ungkap Melanie Masriel, Communications, Public Affairs dan Sustainability Director, L’Oréal Indonesia.
Sejalan dengan apa yang disampaikan Melanie, Nani Zulminarni, selaku Pendiri & Direktur Yayasan Pekka mengungkapkan bahwa program Beauty for a Better Life membantu mengangkat status PEKKA di mata masyarakat yang mengakui dampak positif yang diberikan PEKKA bagi masyarakat luas melalui rangkaian program tersebut.
“Secara lebih luas, kami menggunakan pengalaman dengan program Beauty For a Better Life untuk advokasi kepada pemerintah desa dengan mengusulkan kegiatan-kegiatan ekonomi yang berdampak positif bagi masyarakat desa, terutama kaum perempuan,” ujar Nani.
Kementrian Pemerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada L’Oréal atas usahanya dalam menjalankan komitmen untuk memberdayakan perempuan.
“Saya berharap L’Oréal terus berkomitmen dalam memberikan ide-ide inovatif dan menjadi contoh bagi pihak lain untuk bersama-sama mendukung pembangunan bangsa Indonesia, terutama pemberdayaan perempuan,” tutup Agustina Erni, selaku Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Kementrian Pemerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Kini, Beauty For a Better Life telah mengoperasikan 7 pusat pelatihan di Cianjur, Jababeka, Lombok, Tangerang, Bali, dan Pemalang dengan melatih 1.852 partisipan di mana 75 persen lulusan telah sukses membangun karir mereka di bidag tata rias dan tata rambut, seperti bekerja di salon, membuka salon sendiri atau menjadi MUA (Make Up Artist) panggilan ke rumah.
(AN)