5 Destinasi Healing dan Mengenal Sejarah Islam di Palembang

Wisata terpopuler di Palembang

Palembang menjadi destinasi yang sangat dikenal dengan kulinernya yang memiliki cita rasa tinggi. Terlepas dari kekayaan kuliner, Palembang juga memiliki tempat atau destinasi yang cocok untuk mendalami sejarah Islam di kota tersebut. Banyak peninggalan yang bisa Scarflover pelajari dan menambah khasanah keilmuan. Yuk simak beberapa destinasi, di bawah ini.

1. Kitab Raksasa di Alquran Al Akbar

Destinasi ini merupakan museum yang digagas oleh Ust. Syofwatillah Mohzaib pada tahun 2002 dan diresmikan pada tahun 2012 oleh Presiden ke-6 Indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.

Al Quran raksasa yang berada di kawasan Gandus ini diukir dengan ciri khas Palembang, yakni dalam lembar kayu besar. Al Quran megah ini ditulis di atas 40 meter kubik kayu trembesi, satu lembarnya memiliki ukuran 177 cm x 140 cm x 2,5 cm. Serta pembuatannya menghabiskan dana sekitar Rp 2 milar.

Baca juga  Konser Westlife di Palembang Memukai Ribuan Penonton

Al Quran Al Akbar ini menjadi salah satu Al Quran terbesar berbentuk mushaf. Karena keunikannya, banyak wisatawan dari luar dan dalam negeri yang sering berkunjung.

2. Bukit Siguntang, Tempat Ibadah Kerajaan Sriwijaya

Tempat ini sudah menjadi tempat suci dan keramat sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, lho. Dulunya, bukit ini merupakan tempat pemujaan pada masa Kerajaan Sriwijaya. Disini ada sebuah arca Buddha yang ditemukan sebagai barang bukti dan kini disimpan di depan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.

3. Masjid Cheng Ho

Masjid Cheng Ho ini konon dinamai sesuai nama laksamana Muslim asal Tiongkok, Cheng Ho. Dia diketahui menyebarkan agama Islam di wilayah yang didatanginya untuk berdagang, salah satunya Indonesia.

Baca juga  Beribadah di Masjid Babah Alun

Masjid Cheng Ho terletak di kawasan Jakabaring. Masjid ini berdesain seperti rumah dalam budaya Tionghoa. Masjid Cheng Ho memiliki menara yang masing-masing diberi nama Habluminallah (hubungan dengan Allah) dan Habluminanas (hubungan dengan manusia). Masjid ini terdiri dari lima tingkat yang melambangkan jumlah waktu shalat yakni lima waktu.

4. Benteng Kuto Besak

Benteng Kuto Besak merupakan bangunan peninggalan Kerajaan Palembang Darussalam, yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal sultan dan keluarganya serta sebagai tempat pertahanan dari serangan Belanda.

5. Makam Kawah Tekurep

Makam Kawah Tengkurep, dikutip dari Jurnal Untirta, dibangun pada 1728 yakni pada masa Sultan Mahmud Badaruddin I atau Wikramo. Nama Kawah Tengkurep sendiri berasal dari bentuk atap cungkup pada bangunan yang menyerupai kawah yang ditengkurapkan dalam bahasa Palembang.

Translate »