Inilah Sosok Amatillah Maryam, Perempuan Ahli Hadits dan Karyanya yang Terkenal

Perempuan bernama Amatillah Maryam merupakan seorang ahli hadits dan ahli fiqih mazhab Hambali. Ia lahir sekitar tahun 691 atau 692H dan wafat pada tahun 758H.

Nama lengkapnya Amatillah Maryam binti Abdurrahman bin Ahmad bin Abdurrahman bin Abdul Mun’im bin Ni’mah bin Sulthan bin Surur bin Rafi’ bin Hassan bin Ja’far An-Nabulsiyah.

Ia banyak memperdalam riwayat hadits dari ulama-ulama Damaskus dan Nabulsi lainnya, serta mengajarkan atau menyampaikannya kepada murid-muridnya. Syeikhah Maryam binti Abdurrahman merupakan istri dari Abdul Qadir bin Utsman Al-Ja’fari An-Nabulsi.

Baca juga  Mengenal Rohana Kudus: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

Setelah lama meperdalam ilmu hadits, akhirnya ia menulis kitab hadits Mukhtashar Thabaqāul Hanābilah, Mukhtashar Kitābul ‘Uzlah li Abī Sulaiman Al-Khithābī, Qith’ah fī Tafsīril Qur’ān dan lain sebagainya.

Karyanya dengan hadits terkenal, antara lain:

أَثقَلُ شَيْءٍ فِي الْمِيْزَان الخُلُقُ الْحَسَن

Artinya: “Timbangan paling berat di atas mizan adalah akhlak yang baik.” (Amatillah Al-Hanbaliyah, Musnad Amatillah Maryam, halaman 28-29).

Baca juga  Terkenal Sebagai Dokter dan Relawan, Mari Mengenal dr. Tirta Lebih Dekat

لَا تَقْرَأُ الْحَائِضُ وَلَا الْجُنُبُ شَيئًا مِنَ الْقُرْآن

Artinya: “Janganlah (wanita yang) haid dan (orang yang) junub membaca sesuatu dari Al-Qur’an.” (Amatillah Maryam, Musnad Amatillah Maryam, halaman 51-52).

Translate »