Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 melanda Turki Selatan dan Suriah pada Senin (2/6) waktu setempat. Sedikitnya 1.500 orang tewas setelah dua gempa kuat melanda Turki dan Suriah hanya dalam waktu 12 jam.
Dilansir dari laman The Guardian, korban tewas diperkirakan akan meningkat dengan operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di seluruh wilayah karena banyak bangunan runtuh di Malatya dan diperkirakan banyak orang terjebak di reruntuhan.
Angka resmi dari Turki mengatakan 1.014 orang tewas di sana, 5.383 terluka, dan 2.818 bangunan runtuh.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia tidak dapat memprediksi berapa banyak korban tewas akan meningkat karena upaya pencarian dan penyelamatan terus berlanjut.
“Setiap orang berusaha sepenuh hati meskipun musim dingin, cuaca dingin dan gempa bumi yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit,” ujar Presiden Erdogan.
Lebih dari 10 tim pencarian dan penyelamatan dari Uni Eropa telah dikerahkan setelah gempa besar yang melanda Turki. AS, Inggris, Israel, Rusia, dan China adalah beberapa negara lain yang telah membuat penawaran bantuan publik.