Prediksi Tren Belanja Konsumen Pada Ramadan 2021

Neurosensum, perusahaan riset berbasis neuroscience dan A.I yang berdiri 2018 silam, memaparkan hasil riset digital dengan studi khusus berfokus pada tren belanja konsumen Indonesia pada Ramadhan 2021. 

Riset melibatkan 500 responden terdiri dari 50% Pria dan 50% wanita. Survey dilaksanakan di 5 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Palembang makssar dan medan, pada 25-28 februari 2021.

Dalam riset ini ditemukan bahwa pandemi telah membuat konsumen dalam kekhawatiran dengan situasi keuangan yang lemah. Sebanyak 62% Konsumen merasa masih khawatir karena COVID-19, 41% Konsumen merasa bahwa perekonomian akan semakin memburuk akibat COVID-19, dan 65% konsumen telah melihat penurunan pendapatan.

Budget konsumen diprediksi akan banyak dikeluarkan untuk amal dan donasi, makanan dan minuman, dan hadiah.

Baca juga  Produk Skincare Dengan Kandungan Berbahan Dasar Buah Semangka
image: neurosensum

Untuk tren belanja pangan mengingat masih dalam situasi pandemi. Konsumsi bahan pangan akan beralih ke alternatif yang lebih sehat pada ramadhan 2021. Konsumen diprediksi akan lebih banyak membeli sayuran, vitamin dan sumplemen, buah, minuman sehat, obat peningkat imun, vitamin c, suplemen kalsium, susu cair, daging ayam/ikan, makanan dan buah timur tengah, makanan tradisional Indonesia, dan air oksigen/ alkaline. 

Mayoritas konsumen merencanakan belanja untuk Ramadhan 2021 pada bulan maret. Barang belanja konsumen pada maret didominasi oleh perabotan dapur dan rumah serta makanan dan minuman. 2 minggu sebelum Ramadhan konsumen akan disibukan dengan belanja makanan dan minuman. Dan di saat Ramadhan tren belanja konsumen akan beralih ke makanan dan minuman, pakaian dan aksesoris, serta hadiah/ hampers.

Baca juga  Tips Mengatur Keuangan Bulanan

Belajar dari Ramadhan tahun lalu, pada 2020 Ramadhan dan idul fitri dirayakan dengan lebih sederhana daripada tahun-tahun sebelumnya. Secara general Ramadhan tahun 2020 menunjukan bahwa konsumen tidak membeli baju baru utuk idul fitri, tidak mudik, tidak melakuan open house, dan mengurangi budget hamper mereka.

Perubahan perilaku konsumen pada 2020 lalu, menunjukan bahwa minat belanja konsumen memiliki permintaan tertinggi untuk produk kesehatan dan konsumen lebih sering menggunakan e-commerce untuk melakukan perbelanjaan.  

(JH)

Translate »