
Rupiah Menguat Dari Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jum’at pagi, (12/8/2022), menguat 29 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp 14.737 per dolar AS dibandingkan pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.766 per dolar AS.
Sebelumnya, rupiah turut menguat pada Kamis sore ke posisi Rp 14.766 per dolar AS. Hal ini didorong turunnya laju inflasi di Amerika Serikat.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal membeberkan melemahnya dolar AS pascarilis data Conusmer Price Index (CPI) melalui Antara. Data CPI menunjukkan redanya inflasi pada Juli meningkatkan ekspetasi akan kurang agresifnya siklus kenaikan suku bunga The Fed dari yang diperkirakan sebelumnya.
Meskipun begitu, para pedagang berjangka menurunkan keyakinan mereka untuk kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk yang ketiga kalinya beruntun pada September nanti setelah angka perilisan data CPI Juli.
Mereka juga turut mempertimbangkan pernyataan dua pejabat The Federal Reserve.

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa sementara tekanan inflasi pada Juli mereda disambut baik olehnya. Namun The Fed masih jauh dari menyatakan kemenangan dan perlu untuk menaikkan suku bunga yang jauh lebih tinggi dari kisaran saat ini di 2,25 persen – 2,5 persen.
Sementara Presiden Chicago Charles Evans berpandangan bahwa tingkat inflasi saat ini masih belum dapat diterima karena masih tinggi dan Fed kemungkinan akan perlu menaikkan suku bunga menjadi 3,25 persen-3,5 persen pada tahun ini dan menjadi 3,75 persen – 4 persen pada akhir tahun depan.