Rahasia di Balik Sheet Mask Bikin Wajah Glowing, Bumi Kewalahan?

Di balik kemasan mungilnya, sheet mask simpan masalah besar buat bumi.

Siapa yang tidak suka sheet mask? Masker kecantikan ini emang praktis banget dipakai, tapi tetap kaya akan essence dan serum yang bermanfaat untuk merawat kulit wajah. Pemakaian yang gampang dengan hasil maksimal bikin sheet mask jadi salah satu produk paling digemari akhir-akhir ini. Cukup tempelkan ke wajah, diamkan 10–20 menit, lalu buang deh.

Eh, tapi tunggu dulu, Scarflovers. Ternyata ada sisi lain dari sheet mask yang tidak seindah hasil glowing di wajah Anda. Bukan buat kulit, tapi buat lingkungan. Melansir dari Huffington Post, sheet mask ternyata menghasilkan limbah yang nggak ramah lingkungan. Yuk, simak penjelasan para ahli.

1. Bahan dan kemasan yang bikin sampah numpuk

Image: Pinterest

Sheet mask adalah produk sekali pakai. Artinya, setiap kali Anda menggunakan satu, berarti ikut menambah sampah. Kemasannya biasanya terbuat dari campuran plastik dan alumunium yang menurut para ahli nggak bisa didaur ulang lewat sistem daur ulang biasa. Akhirnya, sampah kemasan ini cuma terbuang begitu aja dan mencemari bumi.

2. Material sheet mask yang susah terurai

Image: Pinterest

Ada memang beberapa sheet mask berbahan kapas, bambu, atau rami yang ramah lingkungan. Tapi kalau essence yang meresap di dalamnya berbahan non-organik dan non-biodegradable, hasilnya tetap aja sulit didaur ulang. Kalau bahannya sintetis seperti nilon atau microfiber, otomatis sheet mask itu nggak bisa terurai dan hanya akan jadi sampah.

Baca juga  Rahasia Dibalik Skin Care Seharga 1 Motor

3. Kebanyakan berakhir di TPA

Image: Pinterest

Mayoritas sheet mask akan berakhir di tempat pembuangan sampah. Masalahnya, TPA jadi sumber gas metana yang mempercepat pemanasan global. Kalau sheet mask mengandung bahan organik atau berbasis tanaman, saat terurai malah menghasilkan metana. Jadi meskipun kelihatannya kecil, jumlah sheet mask yang menumpuk di TPA tetap jadi masalah besar.

4. Proses produksi yang boros energi

Image: Pinterest

Selain masalah sampah, proses produksi sheet mask juga punya dampak ekologis. Misalnya, pembuatan plastik untuk kemasan diambil dari fosil tak terbarukan. Hasilnya jadi produk sekali pakai, habis itu dibuang lagi. Proses ini tidak hanya boros energi, tapi juga memperbesar jejak karbon di bumi.

5. Jadi konsumen yang lebih bijak

Image: Pinterest

Kalau dampak sheet mask ini bikin Anda agak resah, coba mulai lebih bijak dalam memilih. Misalnya dengan menggunakan sheet mask yang dikemas isi banyak supaya sampah plastiknya nggak terlalu banyak, atau beralih ke masker lain seperti clay mask dan wash-off mask yang lebih minim limbah, tidak ada salahnya juga cek dulu bahan dan kemasannya, apakah biodegradable atau bisa didaur ulang.

Baca juga  Rangkaian Produk Perawatan Kulit Terbaru dari Theraskin Hadirkan Perfect Glow Series

Selain itu, nggak ada salahnya melakukan riset kecil sebelum membeli. Lihat dulu bahan dan kandungan yang tertera di kemasan, apakah produk tersebut menggunakan bahan biodegradable, organik, atau punya kemasan yang bisa didaur ulang. Langkah sederhana ini bisa jadi kontribusi nyata untuk menjaga bumi tetap sehat.

Meski sheet mask bukan satu-satunya penyumbang kerusakan lingkungan, sampahnya tetap jadi bagian dari masalah. Kalau sheet mask sudah jadi favorit Anda dan susah banget ditinggalkan, tidak apa-apa kok. Yang penting, mulai dari sekarang lebih aware sama pilihan produk yang dipakai. Karena selain wajah glowing, bumi juga butuh kita rawat bareng-bareng.

Translate »