
Menkes Tepis Isu Penyakit Mulut dan Kuku yang Bisa Menular pada Manusia
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menepis isu penyakit mulut dan kuku yang menyerang ribuan hewan ternak di Jawa Timur bisa menular pada manusia.
“Kami sudah diskusi dengan Organisasi Dunia Kesehatan (World Health Organization/WHO) dan Badan Kesehatan Dunia (World Organization for Animal Health/OIE) bahwa penyakit mulut dan kuku ini memang dominan di hewan, jadi hampir tidak yang loncat ke manusia,” ujar Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara virtual dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin (9/5/2022).
Budi menerangkan penyakit mulut dan kuku yang dilaporkan menyerang sedikitnya 1.247 ekor ternak sapi Jawa Timur berbeda dengan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang ditularkan hewan kelelawar ke manusia. Begitu pula dengan flu babi dan flu burung yang dapat menyerang kesehatan manusia.
“Khusus penyakit mulut dan kuku memang adanya hanya di hewan yang berkuku dua. Sangat jarang yang loncat ke manusia. Jadi tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusianya,” sambungnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, penyakit mulut dan kuku memang sangat menular pada kesehatan hewan. “Tapi sekali lagi, untuk kesehatan manusia masih sangat jarang,” ungkapnya.
Penyakit yang hampir mirip terjadi pada manusia adalah tangan, kaki, dan mulut atau Hand Foot Mouth Disease (HFMD).
“Ini berbeda dengan penyakit kuku dan mulut pada hewan, penyakit ini menyerang anak-anak dan umumnya (tergolong) ringan,” terang Menkes Budi.
Melansir Antara, Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama menjelaskan, penyakit mulut dan kuku atau HFMD bukan masalah kesehatan masyarakat, melainkan sepenuhnya merupakan bagian dari masalah kesehatan hewan.
“Memang pernah ada laporan penularan pada manusia, seperti misalnya disampaikan European CDC pada 2012 yang berjudul ‘Transmission of Foot and Mouth Disease to Humans Visiting Affected Areas’, tetapi itu adalah sangat jarang dan hanya terjadi pada mereka yang betul-betul kontak langsung,” tuturnya.