
Menembus Batas Usia, Executive Perkuat Kampanye Fashion Timeless
Di tengah derasnya arus tren yang terus berganti, brand fashion lokal Executive justru memilih jalur berbeda, merayakan gaya yang tak lekang oleh waktu. Melanjutkan kampanye bertajuk “Everyone Executive”, tahun ini dilanjutkan dengan tajuk Generational Legacy, Executive menegaskan kembali visinya tentang fashion yang inklusif, relevan, dan elegan terlepas dari usia.
Bagi Executive, fashion adalah bentuk ekspresi diri dari cara setiap individu menceritakan siapa mereka, dari generasi ke generasi. Melalui Generational Legacy, Executive ingin menegaskan bahwa style adalah warisan yang hidup sebagai perjalanan personal yang tercermin dalam sikap, pilihan, dan cara hadir di setiap fase kehidupan.
“Melalui Generational Legacy, kami ingin menunjukkan bahwa fashion dapat menjadi benang penghubung antara nilai, karakter, dan ekspresi lintas generasi. Fashion bukan hanya tentang apa yang dikenakan, tetapi tentang bagaimana setiap individu meninggalkan jejak yang berkesan dari satu generasi ke generasi berikutnya,” jelas Infany Suryadji selaku Head of Marketing and Creative Executive.
Dalam empat kategori berikut, hubungan lintas generasi membuktikan bahwa nilai, inovasi, dan ekspresi diri adalah warisan hidup yang terus berkembang:
Musik: Indra Lesmana dan Eva Celia — dua generasi dalam satu harmoni. Taste dan genre musik mereka berbeda, namun sama-sama otentik.
Film: Jajang C. Noer dan Lutesha menggambarkan bagaimana karakter dan ekspresi dapat berbicara melampaui kata.
Entrepreneurship: Anton Wirjono dan Jejouw membuktikan bahwa gaya bisa menjadi sarana untuk menyampaikan visi dan nilai hidup.
Kuliner diwakili oleh Wiliam Wongso dan Ade Putri yang memiliki gaya tersendiri mengepresikan selera ke dalam fashion.
Bukan sekadar tentang perbedaan usia, Everyone Executive: Generational Legacy menggali cara nilai-nilai diwariskan lintas generasi—disesuaikan, diperbarui, dan tetap berakar—agar terus bermakna dalam konteks zaman yang terus berubah.