Mana yang Lebih Utama, Berdoa dengan Bahasa Arab atau Bahasa Lain?
Doa merupakan salah satu media penghubung antara Tuhan dengan seorang hambanya. Di kala senang maupun susah, kita diwajibkan untuk berdoa kepada-Nya.
Sebab itu, ketika berdoa harus memenuhi beberapa etika, agar doa itu kelak akan dikabulkan oleh Sang Maha Kuasa.
Berbicara mengenai doa, pernahkah terlintas sebuah pertanyaan tentang, “apakah dalam berdoa harus menggunakan bahasa Arab? Atau, menganggap bahwa boleh berdoa memakai bahasa apa saja?
Melansir MUI digital, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Miftahul Huda menerangkan bahwa berdoa baik itu menggunakan bahasa Arab maupun non-Arab sama-sama boleh dilakukan.
Menurut Kiai Miftah, Allah SWT mengetahui setiap maksud dan permintaan hamba-Nya, bahkan walaupun lisannya tidak bisa menyuarakan.
“Allah SWT Mahamengetahui setiap doa dalam berbagai bahasa pun itu dan Dia pun Mahamengetahui setiap kebutuhan yang dipanjatkan,” ujar Kiai Miftah seperti dikutip dari laman mui.or.id, Kamis (17/2).
Meski begitu, doa yang dipanjatkan semestinya dapat dipahami maknanya. Sebab kunci terkabulnya doa, didorong oleh hati yang memahami isi doanya, sehingga akan lebih mudah didengar dan dikabulkan, daripada hati yang lalai.
Dengan begitu, menurut Kiai Miftah, hendaknya doa yang dipanjatkan terlebih dulu dipahami artinya sehingga bisa lebih diresapi.
“Pada poin inilah, mengapa berdoa kepada Allah boleh dengan bahasa apa saja, yaitu agar kita khusyu dalam meminta dan orang yang paham apa yang diminta. Tentu, akan bersungguh-sungguh dalam bermunajat,”lanjutnya.
Selain itu, dirinya pun mengungkapkan bahwa banyak tersebar doa-doa baik di dalam Al-Qur’an maupun hadis Rasulullah SAW.
Salah satu doa yang paling terkenal dan banyak dihafal yaitu doa tentang kebaikan dunia dan akhirat yang diterangkan dalam surat Al-Baqarah ayat 201 sebagai berikut,
رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.”
