
Kanker Payudara di Indonesia Paling Banyak, Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan
Hari Kanker Sedunia jatuh pada setiap tanggal 4 Februari. Kanker payudara disebut menjadi penyumbang jumlah kanker terbanyak di Indonesia dan penyebab kematian pertama akibat kanker.
Kemarin (4/2), Peringatan Hari Kanker Sedunia mengusung tema “Close the Cure Gap” yang berfokus pada pemerataan kualitas dan pelayanan pasien kanker untuk mendapatkan layanan medis.

Penyebab Kanker Payudara terbanyak di Indonesia
Melansir data dari Globocan tahun 2020, melaporkan kasus baru kanker payudara sebanyak 68.858 kasus (16,6 %) dari total 396.914 kasus kanker baru di Indonesia. Sedangkan, total jumlah kematian mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.
“70% dideteksi sudah di tahap lanjut, kalau kita bisa mendeteksi di tahap awal mungkin kematiannya bisa kita tanggulangi,” kata Elvida Sariwati, Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dikutip dari laman Kemenkes.go.id, Rabu (2/2).
Menurutnya, sekitar 43% akibat kanker bisa diatasi dengan melakukan deteksi dini sekaligus menghindari faktor risiko penyebab kanker.
Penanganan pasien kanker yang terlambat juga menyebabkan beban pembiayaan ikut membengkak. Terhitung pada periode 2019-2020, pengobatan kanker menelan pembiayaan BPJS kurang lebih 7,6 triliun rupiah.
Upaya Kemenkes dalam Menangani Kanker Payudara
Pemerintah terus berkomitmen untuk memperkuat layanan medis dan pengobatan kanker payudara. Kemenkes pun menjamin adanya kesetaraan pelayanan pasien kanker yang memadai.
Kemenkes berupaya mengendalikan tingginya angka kanker payudara dan jenis kanker lainnya dalam Rencana Aksi Nasional Kanker 2022-2022.
Mengacu pada ketentuan di atas, Strategi Nasional Penanggulangan Kanker Payudara di Indonesia mencakup tiga pilar yaitu promosi kesehatan, deteksi dini, dan tata laksana kasus.
Adapun rincian dari ketiga pilar tersebut menargetkan 80% perempuan usia 30-50 dideteksi dini kanker payudara, 40% kasus didiagnosis pada stage 1 dan 2 dan 90 hari untuk mendapatkan pengobatan.
Kementerian Kesehatan menggandeng Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dengan mengadakan program unggulan sosialisasi skrining dan deteksi dini kanker payudara.
Hingga kini, YKPI telah berhasil menjangkau lebih dari 150.000 peserta pada 2016-2021. Selain itu, pihaknya juga menyediakan mobil mammografi serta aktif melakukan praktik SADARI bagi masyarakat awam dan kader kesehatan.
Sumber: Kemkes.go.id.