
Cara Mengajarkan Anak Menjadi Pemaaf Sejak Dini
Setiap anak harus ditanamkan budi pekerti yang baik sejak dini, salah satunya adalah memiliki sifat pemaaf dan bisa merelakan. Tentu menjadi seorang pemaaf itu tidak mudah. Orang dewasa pun tentu terkadang masih sulit untuk melakukannya.
Namun percayalah, memaafkan kesalahan orang lain tentu akan sangat istimewa dan membuat kita menjadi orang yang lebih baik lagi ke depannya. Karena seperti yang kita tahu bahwa Allah SWT pun Maha Pemaaf.
Tanamkan sifat pemaaf pada anak sejak dini ya, Scarf Lover. Berikut adalah beberaa tips untuk mengajarkannya, seperti yang dikutip dari laman psycentral.com.

1. Beri pengetahuan tentang arti kata maaf
Kata maaf sering diartikan orang sebagai melupakan segala perlakuan salah yang telah dilakukan. Anda perlu mengajarkan pada anak tentang arti dari sebuah kata maaf. Karena, maaf sebenarnya bukan berarti sudah ikhlas dengan apa yang didapat. Kenyataannya, maaf tidak bisa membuat kita melupakan perlakuan tersebut. Namun merelakan agar hati tetap tenang dan bisa menjalankan hari-hari seperti biasa.
2. Cari tahu dulu apa yang dirasakan anak
Tentu Anda menginginkan nantinya anak bisa tumbuh menjadi orang yang pemaaf. Namun, Anda juga perlu tahu dulu apa yang dirasakan sang anak, apakah dirinya merasa marah, kecewa, atau bahkan malu?
Penting untuk Anda bisa mengidentifikasi perasaan sang anak, Anda harus tahu kejadian yang sebenarnya, lalu jelaskan pada anak agar dia juga berusaha untuk bisa memaafkannya.

3. Biarkan anak mengekpresikannya
Ajarkan anak untuk bisa berekspresi tentang apa yang dirasakanMisalnya, baju anak dipinjam tanpa permisi oleh temannya. Biarkan anak menyampaikan pendapatnya dengan “Nina, kenapa kamu meminjam bajuku tanpa bertanya terlebih dahulu? Aku minta tolong untuk izin lebih dulu ya. Aku memaafkanmu kali ini.”
4. Ajarkan lewat menulis sebuah surat
Anda juga bisa meminta anak untuk menuliskan apa saja yang dirasakannya saat ini, apakah marah, kesal, malu, atau sedih? Minta anak untuk menuliskannya, berikut dengan alasan dan siapa orang yang membuatnya demikian. Setelah itu, minta anak untuk menuliskan bahwa dirinya sudah memaafkan apa yang dilakukan oleh orang tersebut. Minta ia untuk menuliskannya dengan ikhlas. Setelah itu, minta anak untuk merobek kertas itu sebagai arti bahwa dirinya telah memaafkannya.
5. Berikan contoh dari orang tua
Lagi-lagi, anak akan meniru segala perbuatan yang dilakukan oleh orang tua, terutama untuk hal seperti ini. Tunjukkan pada anak Anda apa yang sedang dirasakan. Tunjukkan pula bagaimana cara Anda untuk bisa memaafkan orang lain.
Sangat penting untuk anak bisa belajar merelakan. Tentu semua butuh waktu. Namun ada banyak sekali pelajaran penting di dalamnya, yakni untuk terus berusaha menjadi pemaaf, memberi pengampunan dan saling mengasihi. Karena kemarahan yang berlarut-larut hanya akan membuat lelah. (AA)