Berwudhu Tapi Sambil Bicara, Apakah Wudhunya Sah?

Tidak dianjurkan

Wudhu adalah salah satu amalan penting dalam Islam yang menjadi syarat sah ibadah seperti salat. Karena itu, banyak umat Muslim berusaha menjaga kekhusyukan dan ketenangan saat melaksanakannya. Namun, bagaimana jika saat berwudhu seseorang berbicara atau mengobrol apakah hal itu memengaruhi keabsahan wudhunya?

Melansir dari NU Online, Syekh Nawawi juga menjelaskan bahwa larangan berbicara ini bukan berarti mutlak tidak boleh bicara sama sekali. Seseorang boleh berbicara jika ada kebutuhan atau alasan penting.

Misalnya, ketika seseorang sedang berwudhu lalu melihat orang lain hampir terpeleset karena lantai licin, maka wajib baginya untuk memperingatkan. Atau ketika ada yang bertanya sesuatu yang mendesak, seperti arah kiblat atau waktu salat, menjawabnya tetap diperbolehkan.

Dengan kata lain, berbicara saat wudhu diperbolehkan dalam kondisi tertentu, selama tidak mengganggu niat dan ketertiban dalam menjalankan wudhu itu sendiri.

Baca juga  Paylater dalam Pandangan Islam

Secara hukum, berbicara saat berwudhu tidak membatalkan wudhu. Tidak ada dalil yang menyebutkan bahwa berbicara dapat membatalkan wudhu selama tata cara dan urutannya tetap dilakukan sesuai syariat. Artinya, selama air menyentuh anggota wudhu dengan benar mulai dari membasuh muka hingga membasuh kaki maka wudhunya tetap sah.

Namun, para ulama sepakat bahwa berbicara saat berwudhu termasuk perbuatan yang sebaiknya dihindari. Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ menjelaskan bahwa berdiam diri ketika berwudhu termasuk adab yang baik, karena wudhu adalah ibadah yang semestinya dilakukan dengan penuh khusyuk dan mengingat Allah.

Nilai Adab dan Kekhusyukan

Walau tidak membatalkan wudhu, berbicara saat wudhu bisa mengurangi nilai adab dan kekhusyukan seseorang. Wudhu bukan sekadar membasuh anggota tubuh dengan air, tapi juga proses tazkiyah penyucian diri lahir dan batin sebelum berdiri di hadapan Allah.

Baca juga  Golongan Orang Celaka yang Tidak Bertemu Rasulullah SAW di Hari Kiamat

Dengan menjaga lisan untuk tidak berbicara hal yang sia-sia, seseorang dapat lebih fokus menghadirkan niat dan zikir di dalam hati. Beberapa ulama bahkan menganjurkan membaca doa pada setiap bagian wudhu agar prosesnya menjadi lebih bermakna.

Jadi, berbicara saat berwudhu tidak membatalkan wudhu, namun sebaiknya dihindari untuk menjaga kesempurnaan ibadah dan adab dalam berwudhu. Menjaga diam bukan hanya bentuk penghormatan terhadap ibadah, tetapi juga sarana melatih kekhusyukan dan ketenangan batin.

Sebagaimana wudhu menyucikan anggota tubuh dari kotoran, menjaga lisan dari ucapan yang tak perlu juga merupakan bagian dari penyucian diri. Karena itu, diam sejenak saat berwudhu bukan sekadar adab melainkan cerminan kesadaran spiritual seorang Muslim dalam menyiapkan diri untuk beribadah.

Translate »