
Anti-It Bag, Statement Fashion Gen Z yang Santai tapi Bermakna
Anti glamor, fungsional, dan tanpa logo
“Anti-It Bag”-nya Gen Z adalah istilah tren fashion yang merujuk pada kebalikan dari tas mewah yang dulu sering dianggap sebagai simbol status dan tren wajib di kalangan fashionista. Gen Z, yang dikenal dengan preferensi mereka terhadap keaslian, keberlanjutan, dan ekspresi personal, mulai menjauhi tas-tas branded yang terlalu mencolok atau ikonik, dan malah memilih tas-tas yang lebih fungsional, unik, bahkan kadang tidak dikenal secara massal.
Ciri-ciri “Anti-It Bag” ala Gen Z:
- Fungsional dan Fleksibel
Mereka memilih tas yang bisa dipakai ke mana-mana—mulai dari tote bag berbahan daur ulang, crossbody kecil, hingga tas selempang sporty yang praktis. - Tak Harus Branded atau Mahal
Tas dari brand lokal, thrift shop, atau bahkan hasil DIY justru jadi pilihan. Keunikan dan makna personal lebih penting daripada harga. - Genderless & Unik
Desain yang unisex dan kadang terinspirasi gaya streetwear atau utilitarian menjadi favorit. Mereka suka tampil beda, bukan ikut-ikutan. - Sustainable
Banyak Gen Z yang tertarik pada tas buatan tangan, berbahan ramah lingkungan, atau dari brand yang transparan soal etika produksinya. - Statement Bag yang Anti Mainstream
Bukan logo besar atau desain mewah, tapi justru bentuk aneh, warna nyentrik, atau grafis menarik yang bikin tas mereka standout.
Fenomena ini juga menjadi penanda perubahan arah industri fashion. Banyak brand lokal yang kini berlomba menghadirkan tas dengan nilai budaya, etis, dan desain unik—mengisi ruang yang sebelumnya didominasi oleh label global mewah. Gen Z ingin tahu siapa pembuatnya, dari mana bahannya, dan apakah produksinya beretika. Bagi mereka, ini bukan hanya soal gaya, tapi juga soal sikap.
Tas anti-it ini juga sangat sesuai dengan karakter multitasking Gen Z. Mereka butuh tas yang muat laptop, botol minum, skincare, hingga alat tulis—semua dalam satu desain yang tetap estetik. Praktis, tapi tetap punya kepribadian.
Dengan Anti-It Bag, Gen Z tidak sekadar mengikuti tren. Mereka menciptakan tren baru yang lebih inklusif, sadar lingkungan, dan mengutamakan makna. Sebuah bukti bahwa fashion bukan hanya soal tampil, tapi juga tentang siapa kita dan apa yang kita perjuangkan.